Sabtu, 14 Maret 2015

~Reason to Live~


Title : Reason to Live
Author : Oh Hyeri / Elvani Oktavia
Main Cast : Kim Jongin, Krystal Jung , Other
Genre : Angst, Hurt, Sad, Romance
Length : OneShot
--------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya FF Kaistal ini Jadi juga .. Di BBM Banyak banget yang req pake Cast kaistal :v Maap Ya .. Sad Egen :v ingin liat para Riders Mewekk :v
Don't Copy paste yeth :v
maap klo dikit .. kehabisan kata2 gue :'( :D
Yodah langsung ce~kidottt~~~
----------------------------------------------------------------------------------

 
Pagi yang cerah. Kai berjalan dengan asal di sekitar rumahnya. Ia menatap langit yang menggantungkan matahari disana. Angin datang untuk mengembus dan membelai rambutnya sesekali. Bukan sebuah hari yang buruk. Tapi Kai tidak ingin rasanya melanjutkan hari ini. Setiap detik yang terjadi adalah detik yang akan Kai sesali suatu hari nanti.

“Yah Kim Jongin? Kau disitu?” suara itu terdengar. Membuatnya mendongak, ia menatap yeoja yang kini berdiri di hadapannya. Seorang yeoja yang menjadi kekuatannya untuk bernafas. Kai mencoba untuk tersenyum kepada gadis yang kini duduk di sampingnya.


Degdeg… degdeg…


Bahkan rasanya setelah sekian tahun masih sama. Detakan jantung yang merajai perasaannya selalu terasa. Jantung yang berkejaran memompa seluruh darah di tubuhnya. Perasaan yang selalu sama. Ia menatap gadis yang berada di sampingnya. Ia menatap gadis itu lekat. Ia tidak bisa untuk tidak tersenyum hanya sekedar menatap wajah itu dari samping.

“Ayo Kai” ucap gadis itu, Krystal dengan menggandeng tangan Kai. Kai menatap tautan tangan itu. Ia senang ketika Krystal menggandengnya. Perasaan hangat yang menjalar ketika Krystal mengalirkan ke hangatannya di tangannya. Ia kemudian menatap punggung Krystal yang sudah mendahuluinya sambil terus berlari bersamanya. Ia tahu, Krystal hanya harapan kosong untuknya. Ia tidak boleh berharap, sekalipun tidak boleh.

Kai menatap rumahnya, Krystal melepaskan tautan tangannya dengannya. Kai mendesah mencoba melepaskan beban hatinya. Ia kemudian berbalik ia tidak akan mampu masuk ke dalam sana. Ia memilih untuk jalan-jalan lagi. Ia tahu, ia tidak akan kuat.

.
Kai mengerutkan mantelnya, musim dingin. Ia kemudian mengikuti hyungnya. Mereka akan bertemu dengan gadis yang kelak akan menjadi mempelai wanita pada pernikahan hyungnya. Kai tidak suka mengikuti acara seperti ini, namun ia akan menghargai hyungnya, ia pun ikut saja.
Dan pada waktu itu, semua di mulai, Kai tidak pernah menyangka, Ia akan merasakan debaran jantung yang kencang untuk pertama kalinya. Dan itu terjadi ketika kedua mata hazelnya bertemu dengan sepasang mata indah itu.
Dan disaat itu juga, Kai untuk pertama kalinya merasakan yang namanya cinta. Namun di saat itu juga, Kai harus menerima segala fakta pahit itu. Ia telah jatuh cinta kepada Krystal Jung, orang yang akan menikah dengan Hyungnya. Kai hancur pada saat itu juga.

Angin lembut membelai rambutnya, bintang dan bulan gemerlapan. Ia mencoba memaksakan sebuah senyum. Lagi-lagi gadis itu duduk di sampingnya. Kai menatap gadis itu dalam mencoba memfahami segala isi hatinya. Sungguh menyedihkan, Kai tidak lebih cepat dari kakaknya. Ia terlambat. Ia hanya bisa tersenyum miris.

Angin lembut menyapa kedua surai sepasang manusia tanpa harapan itu. Membuat suasana semakin dingin dan sesak. Seolah isi atmosfir di dunia ini sudah lenyap tak tersisa. Menyisakan kebekuan dari dua belah hati yang tidak sanggup melawan takdir yang mengenaskan

Krystal menatap Kai. Ia kemudian menyunggingkan senyumnya. Kai membeku, ia sungguh tidak tahu, apa jadinya ia tanpa melihat senyum itu. Yang selalu menjadi alasannya untuk tetap bernafas. Dan ia pun tahu, senyum itu bukan miliknya di esok hari
“Kai…”
“Heum?”
“Besok semuanya akan berakhir ya? Akhirnya hari yang kutunggu tiba” ucap Krystal pelan. Ia masih menatap bintang. Kai tersenyum miris. Ia pun mengangguk. “Aku juga menunggu besok” ucapnya lemah. Krystal menatap Kai, ia sangat tahu apa yang Kai rasakan, karena dirinya meraskan hal yang sama.
Mereka saling bertatapan. Untuk sepersekian detik objek yang mereka lihat hanya sama. Tidak ada satupun yang berusaha mengakhiri itu. Satu detik saja mereka kehilangan itu, semuanya berakhir dan menghilang. Kedua bulir mutiara hitam itu terus saling menatap hingga jarak diantara keduanya berkurang hingga beberapa milimeter hingga kedua hidung itu bersentuhan, merasakan deru nafas satu sama lain. Dan kemudian saling menempelkan kedua bibir itu, saling memberikan lumatan kecil dan berakhir setelah merasa pasokan udara habis.

Selepasnya, keduanya memalingkan wajah menyembunyikan dua wajah yang sudah semerah tomat. Sebuah ciuman pertama yang tidak akan pernah terulang lagi

Kai bangkit ia menggenggam tangan Krystal. Ia tersenyum kepada Krystal mencoba memberikan senyuman terbaik yang ia punya. Ia kemudian menarik Krystal dan mengajaknya pergi. Merekapun menuju sebuah tempat. Itu adalah sebuah cafe. Kai memesan vannilla flute satu gelas. Dan mereka menghabiskannya berdua.  Saling melemparkan senyum terbaiknya. Kemudian mereka memutuskan kembali ke rumah mereka.
Mereka mencegat Bus dan menaiki benda itu. Mereka duduk di kursi nomor delapan dari depan. Krystal duduk di samping jendela sedangkan Kai di kursi sampingnya. Krystal menatap bayang nya dengan Kai. Dan bukan tidak mungkin, ini hari terakhir mereka bisa bersama. Kenyataan yang mengerikan bagi Krystal dan Kai.

Krystal menyandarkan kepalanya di bahu Kai. Dan itu terasa lagi, degupan jantung yang tidak beraturan. Yang selalu terasa ketika dirinya bersama Kai seorang, bahkan ia tidak merasakannya saat bersama Hyung Kai, namja yang akan menjadi bagian hidupnya. Semuanya sudah di atur. Bahkan ia tidak bisa melakukan apapun.
“Aku mengantuk Kai”
“Tidurlah”


Krystal pun mencoba terlelap pada bahu yang mungkin tidak akan pernah lagi menjadi sandarannya setelah ini. Kai menatap Krystal yang kini telah terlelap. Ia ikut memejamkan matanya. Ia tahu, ia tidak akan pernah mendapatkan Krystal
“Kau tahu Krystal-ah… aku  tidak bisa… bernafas tanpamu. Dan besok, kau pergi meninggalkanku. Aku tahu ini salah, tapi sungguh… aku mencintaimu” lirih Kai iapun mengecup kening Krystal. Sebelum ia kembali menatap keluar jendela. Begitu banyak kendaraan berbahan bensin yang melewat.
.
Disana, altar yang di saksikan ratusan pasang mata, Krystal tersenyum kepada hyungnya. Saling melingkarkan cincin di tangan pasangannya. Mengucapkan janji suci yang akan di pegang seumur hidup mereka. Disini Kai hanya bisa tersenyum miris. Hatinya hancur sudah. Semuanya berakhir. Kai gila. Semuanya sangat menyakitkan. Terlalu menyakitkan. Kai tersenyum lemah. Ia ikut bertepuk tangan bersama hadirin lain. Ia pun kemudian meninggalkan ruangan itu

Tempat dimana semua ikatan antara mereka harus di lepas. Krystal resmi milik kakaknya. Orang yang selama ini selalu ia hormati dan sayangi sebagai kakak. Kai tidak bisa melakukan apapun.
Ia pun menuju lantai paling atas gedung tersebut. Ia menapaki tangga menuju keatas. Ia kemudian berjalan mendekat pagar. Ia menutup matanya mengingat segala kenangan bersama Krystal. Semua terputar manis di pikirannya.

Kai tidak tahu apa yang bisa ia lakukan tanpa Krystal. Kenyataan ini terlalu pahit. Ia menatap langit. Mencoba meminta permohonan maaf kepada langit

Aku mencintaimu Krystal Jung
Aku tidak tahu bagaimana caranya bernafas tanpa melihatmu
Kenyataan terlalu pahit yah?
Kai terjun dari lantai tiga puluh gedung tersebut. Ia memejamkan matanya. Meraskan angin yang bergesekan dengan tubuhnya. Ia pun kemudian jatuh tepat pada tanah. Tubuhnya lemas. Ia hampir tidak melakukan apapun. Ia membuka matanya. Bisa di lihatnya ratusan orang mengelilinginya. Kai juga bisa melihat darahnya mengalir

Setiap tetesan darah ku yang mengalir deras itu, terdapat namamu
Aku bodoh? Ya, kau benar
Tapi sungguh, hidup tanpamu artinya aku mati
Aku terlalu bodoh untuk melupakan cara bernafas seperginya dirimu
Aku tidak bisa mencegah diriku untuk melakukan ini
Bahagialah, dan tersenyumlah untukku
Jika bukan dirimu, aku tidak punya lagi alasan untuk hidup
Kai menyempatkan tersenyum sebelum ia benar-benar kehilangan nafas terakhirnya.

.
Krystal dan Hyung Kai segera berlari menuju lantai bawah. Kaki Kyuhyun-Hyung Kai- melemas ketika mendapati tubuh adiknya berlumuran darah dan sudah tidak terdapat nyawa lagi. Sedangkan Krystal menghampiri Kai dengan ekspresi yang tidak bisa di jelaskan. Ia mendekati tubuh tak bernyawa itu dengan gontai. Untuk beberapa detik ia masih tidak percaya tubuh yang terkapar di hadapannya adalah Kai. Krystal kemudian memasang wajah shock melihat jika Kai yang benar-benar kini berada di hadapannya. Ia tidak bisa menahan isakannya.

Ia tidak tahu Kai akan berbuat seperti ini.
Kai bodoh! Kai bodoh!
“Yaa! Kim Jongin! Buka matamu! Kim Jongin! Kau dengar aku?! Aku bicara padamu Kai! KIM JONGINNNNN!!!!”
Krystal menggelengkan kepalanya. Mencoba menepis kenyataan yang ada. Kai pergi meninggalkannya selamanya.
Bagaimana kau berbuat sebodoh itu?
Kau pikir aku bisa tersenyum ketika kau meninggalkanku.
Kau bodoh, sungguh…
.
Krystal menatap makam yang berada di hadapannya. Sebuah makam yang meninggalkan jejak Kim Jongin, yang sungguh di cintainya. Gundukan tanah yang mengubur sebagian isi hatinya. Mengubur semua kenangan yang pernah tercipta di antara keduanya


Ajari aku untuk tersenyum lagi
Aku bahkan tidak tahu lagi bagaimana caraku untuk kembali tersenyum
Kau pergi terlalu jauh
Aku bahkan tidak bisa mengejarmu
Kau bodoh Kim Jongin

Krystal tidak bisa untuk tidak menangis dengan apa yang telah terjadi. Semua berakhir, Kai meninggalkannya. Selamanya
.
--------------------------------------------------------
(END)
-------------------------------------------------------------------



Cie Elahh gimana.. Pasti kalian nangis pann .. maapkan gue yethh :v dan maapkan gue klo ada typo disembarang tempat :D Author juga nangis nih :'( Sakit banget .. Huaaaaa *edisi lebay :D
Ditunggu Kritik dan sarannya yow ..

Jumat, 13 Maret 2015

~Sad Ending~


Title : Sad Ending 
 Author: Oh Hyeri / Elvani Oktavia
Length : Oneshoot
 Genre: sad/romance *maybe
Main Cast : Kim Jong in ( Kai ) , Oh Hyeri (You) , Other Cast
---------------------------------------------------------

Ahhh/? Akhirnya FF Ke-2 ku Jadi Juga .. heheh *Nyengir  , Tolong yaaa jangan plagiat karena ff ini murni dari pikiranku sendiri dan jangan ngebash ya ini Cuma jadi seru seruan aja lah =D. Ff ini gak tau bagus gak tau jelek, aku tidak bisa menentukan Cuma kalian lah yg bisa #ceillaaahh yaudah deh ya, langsung we~ cekidot~. Bila ada kesamaan judul itu wajar, karena dalemnya yg beda (?) #abaikan Maaf ya kalau kata katanya masih labil ya(?) maksudnya berantakan, mohon maaf yee =D udh lah langsung~.
----------------------------------------------------------



~Hyeri POV~
Pagi ini aku sangat tidak enak badan, entah kenapa, mungkin aku belum melihat seseorang yg aku kagumi dan aku sayangi, kemana dia? Aku harap dia datang ke sini, ke kelas Jepang, ahh~ dia kan tidak ikut kelas Jepang-.-.
“Annyeonghaseyo~” sambut Dosen.
“ne annyeong..~” jawab murid-murid.
“kita mulai saja…”
Hem.. malas sekali, rasanya aku ingin keluar dan aku menikmati suasana luar, aku tidak bersemangat sekarang.

Ceklek~

“Mianhe… aku terlambat” sahutnya. Dia??!!
“ne, silahkan duduk”
“kamsahamida”
Dia berjalan dan duduk di sebelahku, aku tersenyum sedikit, omo… jantungku sangat bersemangat(?). Dia Kim Jong In di panggil Kai, dia adalah kekasih pujaanku, dia tampan, baik, kece badai, omo… pokoknya aku sangat suka padanya, dari pertama aku masuk kampus ini, aku tertarik melihatnya terus.

***
Huh~ akhirnya selesai juga, 4 jam di dalam sana membuatku mual tapi ada seseorang yg aku kagumin di sana jadi rasa mualnya hilang .
“hey…mian… ini bukumu?” tiba tiba seseorang namja yaitu Kai menepuk bahuku, aku langsung berbalik dengan salah tingkahku ini.
“oh.. ne, gomawo” unjurku. Aku langsung mengambil buku itu yg berada di tangan Kai, mimpi apa aku semalam, sepertinya hari ini aku tidak sial dan hari ini full aku bertemu dengan nya langsung. “kau baru masuk kelas Jepang ya? perkenalkan aku Oh Hyeri” unjurku.
“ne aku baru saja masuk, aku Kai” aku sudah tau kalau kau itu Kai.
“aku senang sekali bisa berkenalan denganmu” unjurku dengan tersenyum lebar, dan didalam hatiku aku lebih senang kalau kau bisa menjadi milikku seutuhnya.
“aku juga senang berkenalan denganmu, aku bisa dong minta ajarin bahasa Jepang padamu, kau kan sudah lama mengikuti kelas jepang ini”
“ne, dengan senang hati aku mengajarkanmu bahasa jepang, setiap hari setiap menit setiap detik aku siap untukmu." Kataku .
“gomawo, oh ya, aku harus pergi, karena aku masih ada kelas lagi, lain kali aku mau ngobrol lebih jauh lagi, gomawo atas waktunya, paaii~” Kaipun pergi dariku. Walaupun sebentar tapi aku senang bisa bicara denganmu, tapi kenapa waktu cepat berlalu.
***
Aku langsung masuk ke perpustakaan dengan membawa 1 buah tempat bekal, aku membuatkannya Shusi, apa dia suka shusi buatanku ini, aku kasih tidak yaa?aku malu, ini terlalu sederhana, aku tidak akan kasih.
“haii Kai” sapaku pada Kai yg sudah menunggu dari tadi.
“haai, duduk dulu” tawarnya.
“gomawo” aku pun duduk, tiba tiba, Kai melirik tempat bekalku, omo… jangan sampai dia tahu.
“kau bawa apa?”
“ne? Ahh~ aku tidak bawa apa-apa” jawabku dengan gugup.
“aku lihat ya” Kai menarik bekalku langsung, omo… aku malu sekali.
“waahh~ kelihatanya enak sekali, boleh aku coba?” Kata Kai.
" coba? Anii~~ pastinya rasanya aneh.tapi…. aku tidak yakin dengan rasanya” unjurku
“ini pasti enak, lagian aku belum sarapan pagi ini, pas sekali kau bawakan makanan” tanpa babibu Kai segera memakan shusi buatanku itu, dia terlihat lahap memkannya, aneh sekali, dia suka shusi buatanku itu?
“apa itu enak?” tanyaku.
“waahh~ rasanya enak sekali, lain kali kau bisa kan buatkan shusi seperti ini lagi untukku? Ini benar-benar enak” sepertinya dia jujur dengan masakan buatku ini.
“ne, pastinya aku akan membuatkannya lagi” jawabku dengan gembira.
***
Tengterenengtengtengreneng~ suara piano? Siapa yg lagi memainkan piano di malam hari ini? Sangat bagus sekali, aku penasaran siapa yg memainkannya. Aku buka sedikit pintu itu, aku diam-diam masuk ke ruang kesenian ini, Kai?? Itu Kai??.
“Kai-ssi….!” teriakku. Dia menoleh dan berhenti memainkannya.
“Hyeri?? Kenapa kau ada di sini?” tanyannya kebingungan.
“tadi aku mendengar suara piano dari luar, aku penasaran siapa yg lagi memainkannya di malam hari, eh ternyata kau yg lagi memainkannya, sangat bagus” Pujiku.
“ahh~ kau itu bisa saja memujiku” jawabnya dengan malu malu, ihh kau tau kalau kau malu malu itu sangat cut~ omg~ aku semakin suka denganmu.
“kau tidak pulang? Kenapa kau masih di sini dan bermain piano?” Tanyaku.
“aku sering bermain piano di malam hari, tentunya di sini, karena kalau jam kelasku pulang malam aku selalu menyempatkan waktu dulu untuk bermain piano di sini, entah kenapa aku lebih suka bermain piano di malam hari” Jawabnya.
“aku baru lihat kau bermain piano sekarang, oh ya, aku sering melihat mu kalau kau tampil bermain piano, aku suka kau bermain piano” Ujarku
“gomawo, hem… sini biarku ajarkan bermain piano” unjurnya.
“tapi aku sama sekali belum bisa”. Tanyaku dengan nada pelan.
“tidak apa, aku ajarkan, kajja” . Kata kai.
Kai menarik tanganku dan aku langsung duduk di sebelahnya, aku menatap wajahnya yg mais, sepertinya aku beruntung sekali bisa duduk dekat dengannya.
Satu demi satu Kai mengajarkanku bermain piano, kau tau Kai aku tidak bisa berhenti tersenyum.
“Hyeri-ah~..” panggilnya
“ne” jawabku singkat
“besok kau ada acara? Aku mau mengajakmu jalan-jalan, kau bisa?” ujarnya.
“ne aku mau, lagian besok kan libur, aku tidak ada acara sedikitpun, aku mau Kai” jawabku dengan semangat .
“yasudah, besok aku tunggu di sini jam 10pagi” Kata kai.
“ne aku akan datang” Tanyaku akhirnya . Aku pun berkata dalam hati dan tersenyum lebar *yess akhirnya kai mengajakku jalan2 .. ahhh/? inilah yang gue tunggu2... * .
***
 ~Hyeri POV END~


~Author POV~
Hyeri dengan sabar menunggu Kai di sini, Hyeri sangat senang di ajak jalan-jalan dengan kekasih impiannya itu. setelah 2 menit Hyeri menunggu datanglah Kai dengan gaya cesual.
“Kajja~” unjur Kai.
“hem.. memangnya kita mau kemana?” tanya Hyeri yg kebingungan.
“nanti kau tau, kajja~” Kai menggenggam tangan Hyeri dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.
Sesampainya, merekapun keluar dari mobil, ekspresi Hyeri berubah setelah melihat tempat ini.
“waahh~ sangat indah” unjur Hyeri dengan terkagumkagum.
“lebih indahnya saat malam hari, lampu lampu yg menyala akan memper indah bukit ini, kau suka tempat ini?” Tanya Kai.
“ne, aku sangat suka, kenapa kau ajak aku ke tempat seperti ini?” Jwab Hyeri
“aku ingin kau tau tempat yg indah, kau bisa datang ke sini setiap waktu, aku ingin tempat ini berkesan untukku” Kata kai.
“kau tepat sekali memilih tempat yg sangat indah” Puji Hyeri
“aku selalu datang ke sini kalau aku lagi sendiri, bahkan aku ingin tetap di sini aku selalu berdoa, semoga saja aku bisa melihat tempat ini lagi” Ucap Kai.
“memangnya kau mau pergi?” Tanya Hyeri ragu.
“mungkin saja… oh ya, kita jalan-jalan yuk, kajja~” Kai menarik tangan Hyeri dan pergi meninggalkan tempat itu.
~Author POV END~


~Hyeri POV~

Seharian ini aku bahagia sekali, bersenang-senang bersama, bermain bersama, tertawa bersama, kau tau apa yg ada di pikiranku sekarang Kai? Di pikiranku sekarang hanya ada kebahagiaan, apakah suatu saat aku bisa memilikimu?.
“Hyeri-ah…~ aku antarkan pulang ya” tawarnya.
“apa tidak merepotkanmu?” jawabku
“aku sama sekali tidak kerepotan, aku yg ajak kau pergi dan aku juga yg harus membawamu pulang sampai rumah” Ucap kai
“ne.. gomawo, aku sangat senang hari ini, sekali lagi gomawo” Kataku.
“memangnya kau saja yg senang, aku juga, kajja kita pulang”Ucap kai.
 lagi lagi Kai menggenggam tanganku, apa ini pertanda bahwa di mulai menyukaiku? Aku harap seperti itu, tapi apa dia mau denganku?.ahh kayaknya tidak deh ..

~Hyeri POV END~

~Kai POV~

“paii~ paii~.. aku pulang dulu” pamitku pada Hyeri. Huh… melelahkan tapi mengasyikan, aku harap aku bisa bermain bersamanya.
Omo… kenapa dengan kepalaku ini, rasa sakit ini muncul lagi, kenapa rasa sakit di kepalaku ini tidak mau hilang, apa yang akan terjadi lagi denganku ini?.

***
Sangat pagi sekali aku datang Ke rumah sakit yg biasa aku kunjungi, aku sengaja datang pagi karena nantinya aku akan menjemput Hyeri, aku tidak mau mengecewakannya.
Aku perlahan masuk ke ruangan dokter pribadiku, aku tersenyum, hai rumah sakit, aku datang kembali, aku tahu apa yg akan dokter katakan padaku, di saat ini juga. Aku berbicara sendiri layaknya seperti orang gila XD.
Beberapa menit aku di periksa oleh dokter pribadiku, dengan wajah yg mengartikan sesuatu akan terjadi padaku, aku tau apa yg akan dokter katakan, aku siap mendengar untuk itu tapi aku tidak siap bahwa aku akan pergi.
“tuan Kai, mianhee… penyakit itu kambuh lagi pada dirimu… kangker otak itu datang lagi…”Kata Dokter pribadiku,
" benar saja… penyakitku ini tidak akan sembuh. ini bukan salahmu…” jawabku dengan dingin.
“aku sudah bilang, kau harus terus cekup ke sini, aku tau pasti obatmu habis?” Katanya.
“obat tidak bisa menyembuhkanku, kelihatannya sekarang aku sangat buruk, malah aku lebih buruk sekarang, ada atau tidaknya obat aku tetap akan seperti ini” jawabku dengan berani.
“aku kasih obat untukmu agar rasa sakit itu berkurang, kau itu keras kepala sekali, aku kasih obat lagi untukmu, habiskan lah….” aku hanya melamun dan memikirkan ini semua, di pikiranku terbayang Hyeri, entah kenapa ada Hyeri di pikiranku.
“habiskan lah obat ini, ingat! Kalau sudah habis, kembali padaku dan ini surat untumu, aku harap kau mau ya” aku mengambil resep obat itu dan surat itu, aku tau apa yg ada di dalam surat itu, tanpa babibu aku langsung keluar.
Kakiku perlahan melemas, aku terjatuh di lantai, kenapa hari ini aku begitu sangat lemah, sepertinya hari ini aku tidak semangat, aku putus asa, aku tidak bisa apa apa sekarang ini, aku harus apa? Aku hanya bisa menahan? Ya itu sangat cukup untukku.

***
Aku tiba di depan rumah Hyeri, dengan membawa setangkai mawar merah di tangganku ini.
“Hyeri-Ah~” panggilku.
“Kai? Kajja kita ke kampus” unjurnya.
“untukmu..” kasihku bunga mawar yg tadi aku pegang, dia tersenyum gembira saat aku kasih dia bunga.
“waahh~ gomawo Kai, kau tau dari mana aku suka bunga mawar merah? Kau memata matai aku ya?” Ledeknya
“hahah, aku tau karena aku punya kekuatan super” unjurku dengan bercanda, melihatmu tersenyum saja aku sudah bahagia Hyeri, itu membuatku semagat kembali.
“kau itu bisa saja, kajja kita ke kampus” tawarnya.
“boleh, kajja” aku menggenggam tangannya yg kecil dan lembut, sepertinya aku nyaman denganmu, tapi apakah aku boleh memilikimu lebih dari ini? lebih dari teman dekat?.

***
Siang ini cukup cerah, aku mampir kebukit yg aku namai Green Hill yang artinya bukit hijau. Aku tidak sendiri, pastinya ada Hyeri yg menemaniku kapanpun.
Aku duduk di rumput rumput hijau ini, angin yg sangat sejuk dan bau rumput yg wangi, aku menikmatinya, begitupun Hyeri , Hyeri yg tengah bersender di pundakku dan sepertinya dia juga menikmatinya.
“Hyeri-ah~…” panggilku.
“ne?” jawabnya.
“mungkin kedengarannya ini sangat aneh, tapi…. apakah aku pantas mencintamu?” Jawabku berani
“MWO?” Hyeri tiba tiba langsung duduk dan menatapku kaget.
“waeyo?” Tanyaku ragu
“ani~… kau mencintaiku?” Jawabnya
“hem… bisa di bilang seperti itu…”” Ucapku akhirnya


***
~Kai POV END~
 
~Hyeri POV~

“ani~… kau mencintaiku?” Tanyaku dengan jantung yang bergetar/?
“hem… bisa di bilang seperti itu… tapi apakah aku pantas?” Jawabnya akhirnya.
“ne, kau sangat pantas, saraghae~” Ucapku
“gomawo, nado saranghae, tapi.. mianhee aku mencintaimu” Kata kai.
“untuk apa kau meminta maaf karena kau mencintaiku? Aku ingin jujur padamu, dari dulu aku memang suka padamu, mungkin bagiku itu hanyalah mimpi, tpi saat ini mimpi besarku terwujud, aku sekarang bisa dengan mu, gomawo kau mencintaiku” unjurku, aku ingin tau seberapa besar aku mencintaimu.
“ne… dan gomawo juga, kau membuatku semangat untuk melakukan apapun, dan karena mu, aku bisa seperti ini” unjurnya.
“ne aku pun” Kai… aku mohon padamu, tetaplah bersamaku.

***

Suka duka sudah kita lewati 8bulan ini, yaa.. aku dan Kai, tidak terasa waktu begitu cepat sekali berganti, dan sampai sekarang aku tidak menyangka bahwa aku akan memiliki Kai, ya aku selalu berfikir seperti itu.
“Chagi-ya~… kita ke pantai yuu~ kajja” tawar Kai yg bersemangat.
“sekarang?” jawabku singkat
“ne, kapan lagi, kajja~” rangkul Kai padaku.
"Ayo .. " Jawabku 
Aku dan Kai pergi ke pantai, waahh~ dia selalu mebuat sesuatu menjadi indah.

***

Kita berjalan di pasir pasir putih dan suara ombak, Kai merangkul pundakku dengan hangat.
“Kai-Ssi… waktu itu begitu cepat ya, sampai sampai kita tidak terasa 8 bulan bersama” unjurku.
“ne, waktu itu sangat cepat berlalu” jawabnya
“aku mau denganmu selamanya, Kai… tetaplah di sini denganku, kita bisa membuat keluarga yg indah dan hangat memiliki anak anak yg lucu, sepertinya kita akan bahagia” unjurku dengan menghayati.
“ya… aku juga ingin seperti itu, tapi kalau tidak?” Jawabnya.
“aniyo~ kau tidak boleh bicara seperti itu, aku yakin, kita akan seperti itu” unjurku dengan tersenyum.
“aku harap juga seperti itu..” CUP~ tiba tiba Kai mencium pipiku sekilas, Kai langsung lari sambil tertawa, aku tersenyum gembira.
“yaaaa Kaii!! Tungggu aku!!” teriakku, aku langsung menyusulnya.

~Hyeri POV END~

~Kai POV~

Aku berlari dan berlari, BRUUKK seketia aku lemas, aku merasakan sakit di kepalaku ini muncul lagi, aigo… ini tidak boleh terjadi, Hyeri tidak boleh mengetahuinnya.
“Kai? Kau… kau.. kenapa?” tanya Hyeri yg panik.
“anii~ aku tidak apa apa, tadi aku hanya terjatuh” jawabku berbohong, aku masih menahan sakit di kepala ini.
“benar? Omo.. hidung mu berdarah? Kau kenapa Kai? Kau sakit? Kita kerumah sakit saja sekarang” Unjur Hyeri sangat panik dan gelisah.
“ahh~ ini sudah biasa aku alami, tidak apa, kau tidak usah kahwatir padaku, yasudah, kita istirahat saja, kajja…” tawarku.
“ne… kau tidak apa apa kan?” Tanyanya panik
“ne, kau lihat aku baik baik saja? Darah ini hanya biasaku alami, nanti juga tidak keluar lagi, kajja” langsung saja aku menarik Hyeri untuk pergi dari pantai dan langsung ke penginapan.

***
Hari sudah semakin gelap, Hyeri yg sudah tertidur dikamarnya dan aku masih menahan rasa sakit ini, aku menuju dapur untuk mengambil segelas air putih untuk meminum obat obatku.
Aku meminum obat obat itu satu persatu dengan menahan rasa pait dan sakit, sampai kapan aku seperti ini? sepertinya tidak akan berhenti. Aku menuju kamarku dan aku langsung duduk di atas ranjang, pikiranku kosong sekarang, semakin hari semakin rasa sakit ini datang menyerang tubuhku, tapi hanya Hyeri yg bisa membuat sakit ini semakin berkurang.
Aku menggambil sebuah tas ranselku, tiba tiba jatuh sebuah amplop coklat yang lumayan besar itu, ahh~ aku tau surat itu. Surat itu surat pemberian dokter pribadiku untukku, sampai sekarang aku belum membukanya, aku tau apa isi surat tersebut, aku muak dengan surat itu.
Aku menuju kamar Hyeri, terlihat Hyeri sangat nyenyak, aku berjalan menghampirinya yg sedang tertidur pulas, aku duduk di sampinya “Hyeri-ah…. bagaimana kalau waktunya sudah tiba? Kau bagaimana? Mianhee…” kataku dengan nada pelan, aku mengecup keningnya, air mata ini jatuh seketika, kenapa aku begitu lemah dengan semua ini? aku harus kuat demi kau Oh Hyeri.

***
“Kai-yaa~~!…” teriak seseorang. Mwo? Siapa yg teriak di pagi hari?. Aku terbangun dan mencoba duduk, Hyeri?
“yaaaa! Hyeri?” tanyaku kaget melihatnya sudah di depanku.
“kau harusnya bangun, aku sudah membuatkanmu sesuatu yg enak” unjurnya.
“sesuatu yg enak?” Tanyaku dengan tatapan yang kosong.
“ne… kau harus coba~ Kajja!!” Hyeri langsung menarik tangganku untuk menuju ruang makan.
Aku segera duduk di meja makan, dan Hyeri membawakanku sebuah sup kesukaanku, waaahh~ hebat sekali.
“untukmu, untuk yg tercinta” kasihnya padaku.
“waahh~ pasti enak rasanya” pujiku
“pasti enak dong, siapa yg bikin dong” jawabnya dengan pd
“kalau sup ini tidak enak kau harus menciumku, bagaimana? Setuju?” Candaku
“Mwo?” Jawabnya dengan nada kaget.
“kau takut? Aku yakin rasa sup ini tidak enak” Ledekku
“anii~~ rasanya pasti enak, baiklah aku setuju” Jawabnya akhirnya
Aku mencoba rasa sup buatan Hyeri, yang katanya enak itu. Aku cicipi rasa sup itu…. hem… enak sangat enak, waahh~ dia sangat pandai memasak.
“bagaimana enak bukan?” Kata Hyeri dengan gugup
“hem…. sangat tidak enak, sekarang cium aku” unjrku sambil menyodorkan pipiku.
“aahh~ curang, rasa sup ini sangat enak, kau curang” unjur Hyeri yg kesal.
“anii~ menurutku itu rasa yg buruk, ayo… perjanjian tetaplah perjanjian” Kataku
“Mwo? Aku tidak mau kau licik” kesalnya, aku tertawa gembira, kau itu lucu sekali Sura. CUP~ aku langsung mencium pipinya yg gemas itu. “saranghae Hyeri~” ucapkku dengan tersenyum.
“nado saranghae~” jawabnya, Hyeri-ah… tetaplah tersenyum seperti itu.

***

Aku menunggu seseorang teman dekatku di sebuah caffe, tak lama aku menunggu Hyunrin teman yang aku maksud itu datang.
“Hyunrin-ssi~..” panggilku.
“hai Kai, waahh~ lama sekali tidak berjumpa” jawabnya dengan rasa gembira.
“ne lama sekali, kau tau aku sangat rindu padamu” ucapku.
“ne akupun, bagaimana kabarmu?” katanya
“aku masih seperti ini” jawabku
“sepertinya hari ini kau sangat buruk? Kau sakit?” tanyanya
“setiap saat aku seperti itu” jawabku lesu.
“waeyo? Kau sangat keras kepala” lirihnya.
“aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang, aku hanya bisa menunggu waktu nya tiba”
“kau kenapa hah? Kau membuat hatiku sedih, sudahlah kau harus kuat”
“aku kuat karena nya, karena Hyeri”
“Hyeri? Siapa dia? Yeojachingumu?”
“ne, kau tau dia adalah penyemangat hidupku, dia adalah seseorang yg membuat rasa sakitku hilang, dia yg membuat air mataku ini terjatuh terus karena aku tidak mau melepaskannya, aku harus segera melepaskannya” jawabku dengan lesunya.
“Kai-ya… apakah Hyeri tidak tahu penyakitmu?”
“tidak sama sekali, aku tidak mau dia sedih mendengar kesakitan yg aku rasakan, aku hanya ingin aku saja yg merasakannya jangan dia”
“dan aku tau kau tidak ambil tawaran untuk oprasi?”
“untuk apa aku oprasi kalau nantinya sia sia, aku hanya ingin menunggu”
“kau harus coba, sampai kapan kau mau merasakan sakit itu?”
“sudahlah! Hari ini aku tidak mau membahas penyakitku ini! jangan paksa aku untuk melakukan hal tersebut, sudahlah!!” aku pergi darinya karena aku sangat kesal.
***
 ~Kai POV END~

~Hyeri POV~
Teneneng/? , suara Hpku terdengar jelas .. Terlihat kalau ada sms masuk .. tanpa babibu aku langsung membuka tanpa melihat siapa yang mengirim pesan dari aku.
‘Hari ini aku sedang ada perfom bermain piano, datanglah dan semagatkan aku di sini, aku menunggu mu~ saranghae’
Sms dari Kai, dia perfom? Waahh~ aku harus datang segera dan menyemangatinya.
>>
Aku sampai di gedung tempat Kai perfom piano, aku duduk di paling depan, aku tidak sabar melihat dia bermain piano.
Tak selang beberapa menit, acara di muali, datanglah Kai dari belakang gorden dan segera duduk dan bermain pianonya.

Alunan launa piano yg indah dan merdu membuatku merasa senang, ya itu lah Kai, aku menyuakinya berawal dari aku melihatnya di ruang musik sedang memainkan alunan ini, sama persis yg aku dengar, Kai itu membuat segalanya indah untukku.
Akhirnya selesai, aku berdiri dari atas kursi dan langsung menepuk tangan, Kai tersenyum padaku, baru saja aku mau menghampirinya tiba tiba Kai terjatuh pingsan, aku panik dan apa yg harus aku lakukan? “ Kai-ssi…. kau kenapa? Sadarlah” unjurku sampil menepuk pelan pipinya.
>>
Aku segera membawanya ke rumah sakit, aku sangat gelisah, apa yg terjadi dengannya? Kau kenapa Kai? Dokter pun keluar dari ruangan itu.
“Kai bagaimana? Apakah dia baik baik saja?” tanyaku panik. Dokter hanya tersenyum.
“dia baik saja, kau bisa masuk” unjur dokter. Tanpa babibu aku langsung masuk ke dalam dan bertemu Kai.
Kai yg tengah bersender di atas ranjang dengan muka yg pucat, sepertinya di kelelahan.
“Kai-ssi! kau membuatku sakit jantung” unjurku yg kesal.
“mianhee membuatmu menjadi sakit jantung, sepertinya aku kelelahan” unjurnya.
“kau baik baik saja kan?”
“apa kau tidak lihat aku baik baik saja?”
“sepertinya kau tidak baik, kau sangat pucat”
“aku sudah bilang aku hanya kelelahan saja”
“kau kenapa bisa seperti ini? kau lupa makan? Kau harus banyak makan, aku bisa memasakanmu setiap hari kalau kau mau” tawarku.
“gomawo… kau sudah memberiku lebih”
“tidak apa apa, aku senang, karena aku mencintaimu….”
“kau sudah banyak memberiku yg indah, kau membuat hidupku berkesan”
“ahh~ kau itu, sudahlah jangan memujiku terus” Kai tiba tiba menarikku kedalam pelukannya yg hangat, aku membalas pelukannya itu, tetaplah seperti ini Kai.

***
 ~Hyeri POV END~

~Kai POV~

“ini sudah yg ke sekian kalinya aku bicara padamu Kai, tolonglah kau coba oprasi” unjur Dokter pribadiku itu.
“apa yg akan terjadi saat aku sudah di oprasi? Apakah aku masih hidup?”
“kau masih mempunyai 10% untuk berhasil”
“percumah saja aku oprasi kalau aku mati, sekarang aku hanya ingin menikmati hidupku ini dulu”
“apa aku harus kasih tau Hyeri agar kau mau oprasi?”
“Hyeri? Dokter tau Hyeri?” tanyaku dengan nada kebingungan
“Hyunrin datang kemari dan berbicara banyak padaku, dan aku memintanya agar Hyunrin membujukmu untuk oprasi”
“Hyeri tidak boleh tau, biarkan saja aku yg menjalankannya sendiri”
“kematian akan datang Kai, pikirkan baik baik”
“aku tidak peduli”
“bagaimana dengan Hyeri? Kau tidak memikirkan bagaimana hatinya?”ucap dokter
 benar Hyeri. kalau aku tidak ada bagaimana dengannya? Dia akan sangat sedih jika dia tau tentang ini, tuhan… apa yg harus aku lakukan sekarang ini?.
“aku punya cara sendiri agar Hyeri bahagia… tapi bukan dengn aku” aku segera pergi dari rumah sakit.

~Kai POV END~

~Hyeri POV~

Siang ini Kai membawaku ke Green Hill dengan cuaca yg sangat sejuk.
“Hyeri-Ah~…” panggilnya.
“ne?”
“ada yg ini aku katakan padamu…. aku… aku… aku akan menikah..” unjurnya. Mwo? Aku sangat kaget Kai mengatakan hal tersebut.
“menikah? Maksudmu?”
“ne.. aku akan menikah, tapi bukan denganmu…”
“kau bercanda?”
“aku serius”
“katakanlah ini hanya bercanda… katakanlah Kai!!” tak terasa air mata ini mengalir.
“sebaiknya kau jauhi aku, aku akan pergi ke Amerika setelah aku menikah dengan yeojaku itu”
“kau jahat Kai!! Kenapa denganku? Apa yg salah denganku Kai?? Katakanlahh!” teriakku dengan meneteskan air mata ini.
“kau… kau pantas bahagia dengan yg lain bukan denganku!!”
“MWO? Waeyo?!!” Teriakku
“kau harus cari namja yg pantas denganmu!!” bentaknya,
Mwo? Apa dia serius? Aku sangat kecewa Kai!
“ok, kalau kau seperti itu, kau jahat Kai!! Kau jahaaaatttt!” aku pergi darinya dengan menangis tersedu sedu, kenapa kau lakukan itu Kai? Apa yg salah denganku?

***

~Hyeri POV END~
 
~Kai POV~

“kau harus cari namja yg pantas denganmu!!” bentaku.
“ok, kalau kau seperti itu, kau jahat Kai!! Kau jahaaaatttt!” teriaknya dan segera pergi dariku. Aku terjatuh lemas, rasa sakit ini muncul mianhee Hyeri… aku lakukan ini karena aku sangat mencintaimu… mianhee…
Aku berjalan menuju mobilku, rasa sakit ini masih menempel di tubuhku, aku sama sekali tidak bisa apa apa, aku menangis dan aku sangat menyesal, aku sudah rasakan kematian akan datang, kau akan bahagia di sana dengan orang lain.

***
Aku bertemu dengan Hyunrin di sebuah caffe tempat biasa aku bertemu dengannya, aku duduk dengan tidak bersemangat.
“kau kenapa Kai? Kau memikirkan sesuatu?” tanya Hyunrin yg membuyarkan lamunanku.
“aku sudah membuat Hyeri kecewa padaku” unjurku dengan muka lesu.
“Mwo? Waeyo?” Tanya hyunrin panik
“aku hanya ingin dia bahagia, itu saja, aku tidak mau Hyeri denganku, karena aku tidak bisa membuatnya bahagia, karena orang seperti Hyeri pantas dapatkan yg lebih dariku” jawabku.
“seharusnya kau jujur saja, kalau seperti itu terus Hyeri akan semakin tersiksa olehmu”
“untuk apa dia tau soal penyakitku ini yg ujung ujungnya akan berakibat kematian”
“kau memang keras kepala Kai”
Sepertinya aku mulai merasa sakit, aahh~ benar saja sakit kepala ini kambuh dan… aigo… ini semakin sakit sekali, ahhh~ aku tidak boleh sakit seperti ini tapi…. aku tidak kuat. Aku memegang kepalaku yg terasa sangat sakit.
“Kai!! Mwo? Kau… kau kenapa? Ahh~ pasti kambuh lagi, kita kerumah sakit sekarang.
“aniyo~ tidak usah… aku…”

***
~Kai POV END~

~Hyeri POV~

Sudah 5 hari aku tidak bersama Kai, rasa sedih. Rindu, benci semua ada dalam pikiranku, aku ridu sekali dia.
Druuduuuttt…. hpku bergetar, aku langsung mengambil hpku yg berada di dalan celanaku, Kai? Dia meneleponku?
“yeoboseyeo? Kai??”
“mianhe… ini bukan dengan Kai tapi aku temannya, kau bisa datang ke Caffe sekarang ini?”
“untuk apa?”
“ada hal yg aku mau bicarakan padamu, lebih baik kita bertemu sekarang”
“ne~ aku akan segera ke sana”
>>
Aku sampai di Caffe yg di tuju, menemui seseorang, tak lama aku menunggu seseorang yeoja memanggilku.
“Hyeri-yaa!?”
“ne… aku Hyeri, kau siapa?” apakah dia calon yeoja Kai?
“aku… Shin Hyun Rin imida, panggil saya hyunrin ,aku teman baiknya Kai”jawabnya, teman baik Kai?
“kau bukan calon istri Kai?”
“Mwo? Maksudmu?”
“Kai bilang dia akan menikah dengan seseorang yeoja dan yeoja itu bukan aku”
“Kai bicara itu padamu?” tanyanya dengan kaget.
“ne, aku sangat kecewa pada saat itu, aku tidak mengerti, kenapa tiba tiba dia mengatakan itu, dan biasanya hubungan kita itu biasa-biasa aja tidak ada permasalahaan”
“mianhee Hyeri… tapi kau harus tau lebih tentang Kai, dia ada maksud baik berbicara seperti itu padamu, mianhee…” unjurnya dengan tetesan air matanya, Mwo? Kenapa dia? Maksudnya? Aku tidak mengerti.
“memangnya Kai kenapa? Apa yg salah dengannya?”
“aku akan mengajakmu ke seuatu tempat dan kau akan tau” Hyunrin mengajakku ke sesuatu tempat yg katanya aku akan tau segalanya, hatiku tidak enak rasanya, sepertinya ada sesuatu.

***

Aku dan Hyunrin sampai di tempat yg Hyunrin tunjukan padaku, rumah sakit? Mow? Kenapa kita ke sini?.
“kau mengajakku ke rumah sakit? Siapa yg sakit? Kai sakit?” tanyaku kebingungan.
“ne kau benar Kai sakit” jawabnya singkat.
“sakit? Dia sakit apa?”
“akan kutunjukan Hyeri…”
Dia mengajakku ke sebuah ruangan, aku melihat dari kaca pintu, aku terkejut saat melihat Kai yg terkujur lemas di atas ranjang, lemah… pucat… dan dia tertidur lemas… Kai? Kau… kau.. kenapa? Kau sakit apa?.
“MWO? Apa maksudnya ini semua?!!” tanyaku.
“kau tau kan sekarang Kai bicara seperti itu padamu, dia tidak mau kau tau kalau Kai sakit, sakit parah yg berujung kematian…” Mwo? Kematian?
“maksudmu apaaa?!”
“Kai… dia sakit kangker otak, kau tau dia koma 5 hari ini, Kai titip pesan padaku, agar aku tidak memberi tahumu kalau Kai sakit, dia sangat sayang padamu Hyeri…. dia sangat cinta… dia tidak mau kau ikut sakit… seperti dia…” DEG~ rasa sesak di dadaku muncul, aku lemah tak berdaya, rasanya aku tidak kuat berdiri, air mata ini menetes semakin banyak, kenapa kau tidak memberi tahu aku Kai? Waeyo!!?.
“mianhee… aku membuatmu sedih Hyeri, tapi aku ingn kau tau betapa Kai mencintaimu Hyeri”
“aku… aku permisi dulu ne..” unjurku dengan pergi dari Hyunrin
.
Aku berlari dan keluar dari rumah sakit, aku sudah tidak kuat untuk melihatnya ke sakitan, dia begitu lemah di sana, omo… kenapa kau harus berbohong padaku Kai? Walaupun kau jujur, aku akan setia setiap saat, aku mencintaimu bukan dari kekuaranganmu, kita harus bersama Kai, aku mohon kau kuat ya.

***
(pagi hari)
Pagi sekali, aku datang ke rumah sakit untuk menengok Kai, aku menghampiri kamar Kai, aku mencoba masuk ke dalam.
Air mataku mulai membasahi pipiku, Kai yg tengah tertidur sangat pulas, apakah sebaiknya aku yg di situ? Bukan kau kai.
Aku usap lembut kepalanya “Kai-ssi… kapan kau sadar? Kau tidak mau melihatku lagi? Katakanlah sesuatu padaku…” isakan tanggis ini menjadi jadi, aku tidak kuat di sini dan melihatmu seperti itu.
Kakiku melemas, tubuhku terjatuh begitu saja di lantai, omo… apakah aku harus mengalami duka? Aku belum sempat membuat dia bahagia, aku juga belum sempat membuatnya tersenyum…. tuhan ku mohon jangan lakukan itu… sebab aku sayang dia, aku tidak rela tak selalu bersama aku rapuh….

***

Aku pergi sendiri ke Green Hill dengan suasana tidak mendukung, sedih… dan sedih yg kurasakan ini, sakit… ya… aku juga merasakannya, apakah tempat ini menjadi kenanganku dengan Kai? Ya…. tempat ini membuat semua berkesan.
Aku ingat pertama kali Kai ajak aku ke bukit indah ini, aku sangat senang kekasih pujaanku mengajakku ke sebuah tempat yg indah, aku sangat senang Kai bisa bersamamu terus, tapi mungkin sekarang berbeda… aku yakin kau kuat dan kita bisa ke tempat ini setiap saat.
Aku belum tau apakah aku bisa tanpamu, dan aku juga belum tau apa yg akan terjadi denganku tanpamu…

***
Aku terburu-buru ke rumah sakit,kata hyunrin, Kai sadar, dan aku harus segera menemuinya.
Tanpa  babibu aku langsung masuk ke dalam kamar Kai, dia sadar.. syukurlah… aku mengeluarkan air mata kebahagian….
“Kai? Kau sadar?” tanyaku. Dia tersenyum dengan sedikit lemas.
“ada apa denganmu Kai? Kau baik baik saja kan? kau harus kuat Kai” semangatku untuknya.
“Hye…Hyeri-Ah~… mian…hee…. aku telah… berbohong padamu…. aku tidak mau kau kahwatir padaku, apalagi… kau sedih… mendengar aku sakit…. mianhee… aku berbohong padamu… mianhe….” unjur Kai yg terbata bata.
“ne.. tidak apa Kai, aku mengerti, aku tetap mencintaimu Kai, kau harus kuat ya”
“sepertinya waktu sudah datang padaku… mian….hee…” Kai tersenyum padaku, air mata ini menetes basahi pipiku ini, jikalau memang harus ku alami duka sekarang, kuatkan hati ini untuk menerimanya…
“kau kuat Kai….”
“saaa…raaang..haa…eeee…" ucap terakhir Kai . Dan *tutttttt Suara Mesin untuk hidup sudah tidak ada untuk kai.
.MWO? K..A…I? air mataku menetes, Kai? Kau tiada?
“kau…kaa..uuu…. tidak… tidak… KAIII-SSIII!!” Aku mengguncangkan tubuhnya aku harap dia hanya tidur, Kai…. jangan tinggalkan akuuuu!!
“mainhee…. Kai sudah pergi, kau bisa keluar sebentar” unjur dokter itu.
“ani…. aku tidak mau, Kai… kau bangun Kai… Kai kau harus tepati janjimu untuk bersamaku selamanya…..”
“Hyeri-ya… kau harus relakan Kai, dia akan senang di sana, percayalah…” kata dokter itu
“KAIIIIIII!!!” teriakku dengan isakan tangis

***

 ~Hyeri POV END~

~Author POV~
‘Hyeri-ah… tetaplah bersamaku…
kita bisa bertemu di tempat yg sangat indah di sana
mianhee membuatmu sedih dan menguras begitu banyak air mata
mainhe juga aku membuatmu sakit dan kecewa aku tidak bisa membuatmu bahagia,
kau harus mencari namja yg lebih dariku ini…
walaupun nantinya aku tidak bisa ada di sisimu lagi, aku ada setiap saat di hatimu
Saranghae Hyeri-ah…’

Surat yang diberikan Kai untuk Hyeri, Hyeri terus membaca ulang surat itu , setiap menit setipa detik, tetapi hasilnya nihil Hyeri selalu menangis dan belum bisa merelakan kepergian Kai.
***

Waktu begitu cepat berlalu… Hyeri belum bisa melupakan seososok Kai, kenangan dia bersamanya membuat dia susah untuk melupakannya, terlalu banyak kenangan manis di dalamnya.
Ini lah akhirnya, semua berakhir dengan menyedihkan, tak apa, mungkin tuhan lebih sayang padanya, dia akan mencoba melupakan Kai tapi hyeri akan selalu kenang kau… di hatinya… Selamanya~

~Author POV END~
 
-----------------------------------------------------------
(END)
----------------------------------------------------------

Gimana Nangis tidak ?? hehe maaf ya klo tidak nangis .. ini FF murni dari pikiranku kok ,,, Don't Cpy paste yeth.. dan maap kan juga klo ada typonya :v
Ditunggu saran dan kritiknya yaaa ...

~Under The Snowfall~


 Title : Under The Snowfall
 Author : Elvani Oktavia / Oh Hyeri
Main Cast : - Oh Hyeri/ You , - Kim Jong in ( Kai )
 Support Cast : EXO Members and Others
 Genre : Romance, Fluff
Length : Oneshoot
-----------------------------------------------------------------------
     Maafkan Gue Yeth Klo FF Ini Amburegedul/? :D Ato Gak Banyak Typonya :D .. Maklum lah Baru Buat Beginian :D .. Klo Udah Baca Dimohon Koment Yeth Jangan Jadi Siders Yeth :D Bhaks :v .. Kasih Saran Yang Kurang Apa'an Yeth :) Biar Gue Tau ;-) Okeh dah .. Langsung Read Nde ☻ ..
------------------------------------------------------------------------

~Author Prov~
       Seorang pria dengan jaket tebal itu menyusuri jalan setapak di tepi Sungai Han. Kakinya melangkah diatas permukaan salju yang menebal. Suhu yang di bawah nol derajat ini tak membuat pria itu berdiam di rumahnya. Meskipun ini Malam Natal, ia tetap berjalan menyusuri jalan setapak yang sudah tertutup salju, entah kenapa ada hasrat yang kuat yang membuatnya sangat ingin mengunjungi tempat itu. Dia Kim Jongin, namun dunia mengenalnya juga sebagai Kai.

      Senyum Kai mengembang saat ia menemukan sebuah bangku yang tertutup salju putih. Bangku itu selalu mengingatkannya tentang kejadian di Malam Natal, tujuh tahun silam. Dimana ia duduk di samping gadis yang masih dicintainya hingga sekarang. Dimana ia melingkarkan sebuah syal di leher seorang gadis yang bahkan sekarang tak ia ketahui dimana keberadaannya. Kai membersihkan bangku itu dari salju yang semakin menebal. Kemudian, ia duduk di sana. Memandangi, salju yang turun dengan deras. 
     ~Author Prov END~

~Kai Prov~
       Sudah tujuh tahun lamanya, dimana kau? apa kau baik-baik saja, Hyeri? Kenapa sejak pertemuan kita kau tak pernah muncul lagi? Kenapa sejak pertemuan kita aku tak pernah melihat foto dengan watermark HY lagi? Kau dimana? Aku masih menunggumu di sini.
 
Kai menghela nafasnya berat, selama tujuh tahun ia menunggu Hyeri. Namun, ia belum pernah bertemu dengan gadis itu lagi sejak pertemuan pertama mereka di tempat ini. Sejak saat itu, Kai selalu menunggu foto nya muncul di We Heart It dengan watermark HY. Namun, semua itu tak pernah terjadi lagi. Foto terakhirnya dengan watermark HY adalah saat EXO mengadakan fansign di Lotte World.

  Hei, Hyeri! Kau harus tau bahwa aku masih memakai kalung pemberianmu, ini merupakan hadiah natal paling berharga untukku. Apa aku masih menjadi idola bagimu, Hyeri? 
 ~Kai Prov END~

Ingatan Kai memutar kenangan masa lalunya, sejak awal ia menjadi seorang trainee hingga ia debut bersama sebelas temannya yang tergabung dalam boyband bernama EXO. Kejadian itu terus beruntun, suka duka ketika ia bersama EXO, suka dukanya ketika bersama para fans. Saat ia pertama kali melihat sosok Gadis Kamera, saat kejadian malam natal tujuh tahun yang lalu. Hingga kejadian dua tahun lalu, dimana ia dan sebelas kawannya menyudahi kontrak sebagai artist SM Entertaiment.

Hari itu, merupakan hari yang menyedihkan. Kami berduabelas kembali ke tempat asal masing-masing, dan melanjutkan hidup masing-masing, secara terpisah. Kris-hyung sudah kembali ke Kanada, ia meneruskan perusahaan Ayahnya. Tao-hyung, Luhan-hyung dan Lay-hyung memilih untuk membentuk sebuah band dan mereka hanya beraktivitas di Cina. 

Kyungsoo-hyung membuka sebuah restoran di Roma, Italia. Chanyeol-hyung dan Baekhyun-hyung pergi ke New York untuk membangun restoran mereka. Suho-hyung kini menjadi seorang pengusaha dan ia tinggal di Paris bersama kekasihnya. Chen-hyung dan Xiumin-hyung membangun sebuah rumah sakit di Busan.
Sedangkan, Sehun, dia menjadi seorang model sebuah majalah ternama yang berpusat di Las Vegas. Kai? Kai masih menunggunya di sini. Hanya kai satu-satunya yang masih berada di Seoul. Kai tidak pernah mau pergi dari kota isni, hingga mereka bertemu lagi.
Tanpa terasa, air mata Kai mengalir begitu saja. Ia bukannya cengeng, namun semua memorinya terlalu berharga untuk dilupakan. Terlalu menyesakkan untuk diingat.

~Kai Prov~
Aku masih ingat bagaimana rasanya menari di hadapan ribuan penonton, aku masih ingat bagaimana EXO menangis saat mendapat berbagai macam penghargaan. Dan aku masih ingat, bagaimana senyumanmu. Rasanya saat-saat itulah waktu paling berharga dihidupku, aku senang bisa mengenal semua member EXO dan aku senang bisa jatuh cinta padamu, Hyeri.
“Bisakah kami berkumpul lagi? Bisakah aku bertemu denganmu lagi?” Aku tersenyum pada langit yang bertabur bintang. Aku sangat berharap bahwa Aku  bisa berkumpul kembali dengan member lain, Aku tidak ingin setelah kebersamaan Kita yang begitu erat, kita terpisah-pisah begitu saja. Itu..menyakitkan.  Dan aku juga berharap bahwa penantiannya tak akan sia-sia, aku ingin bertemu dengan gadis yang aku cintai.
Aku melirik tempat kosong di sampingnya, tujuh tahun lalu di malam ini, tempat itu diisi oleh seorang gadis bernama Oh Hyeri. Aku mengerinyitkan keningku ketika aku menemukan sebuah buku diary di tempat itu. aku mengambilnya kemudian membukanya.
        [Annyeong! Kim Jongin, Saranghae! Buku diary ini  khusus  untuk menulis kisah seorang fangirl sepertiku, kisah hidupku dan mungkin khayalan bodohku!]
aku terkekeh geli membaca halaman pertama buku diary itu. Aku membuka halaman-halaman selanjutnya. Yang aku temukan adalah berbagai puisi tentang dirinya sendiri, foto-foto dirinya sendiri dan sepertinya kisah hidup si penulis diary. Aku tersenyum, setiap kali melihat tulisan si penulis yang sangat rapi. Ketika Aku membaca halaman terakhir, aku pun terkejut.
   [Malam itu, aku bertemu denganmu di tepi Sungai Han, Kim Jongin. Kau menarik tanganku, bertanya siapa namaku. Rasanya semua itu hanya mimpi, tapi itu nyata. Kau memakai kalung pemberianku, bahkan Kau menyentuh tanganku. Kemudian, kau memakaikan syal merah tua itu padaku. Syal paling berharga di hidupku. Lalu, kau berlari menjauh. Aku hanya bisa membeku saat itu. Aku tau kau nyata. Aku mencintaimu. Bukan cinta seorang fans pada idolanya. Melainkan…cinta yang sesungguhnya. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku mencintaimu.
Tapi, kenapa kau datang di saat terakhirku? Malam itu juga adalah malam terakhirku di Korea, aku harus mengikuti studi di sebuah boarding school di London. London sangat jauh ya? Seperti aku yang ingin menggapaimu, kau sangat jauh untuk ku raih, Kim Jongin. Saranghae.
Oh Hyeri ]
~Kai Prov END~


Kai menutup buku itu, matanya mencari-cari sosok Hyeri yang ternyata pemilik buku itu.
"  Semoga saja kau masih di sini, Hyeri. " Kata Kai .
Kai berlari di sekitar tepian Sungai Han. Matanya sibuk mencari-cari sosok gadis itu. Berharap dapat menemukannya. Sedangkan tangannya menggenggam buku itu erat-erat.
“Hyeri, dimana kau?” teriak Kai. Hatinya mengatakan bahwa gadis itu belum jauh dari tempat ini. Kai terus berlari dibawah hujan salju, tak peduli dingin yang begitu menusuk. Tiba-tiba saja, ada sebuah dorongan kuat yang membuat Kai berlari kembali ke bangku itu. Kakinya membeku ketika melihat sosok seorang gadis yang memakai syal merah, syal yang sama dengan yang ia berikan pada Hyeri. Hyeri berdiri di samping bangku itu, menatap lurus ke arah Sungai Han di hadapannya. Kai berlari. Ia langsung menarik Hyeri ke dalam pelukannya. Hyeri tersentak, bahkan ia belum sempat melihat siapa yang memeluknya itu.
“Nuguya? Hei, lepaskan, aku harus mencari buku diary ku yang tertinggal!” tanya Hyeri yang masih berada dalam pelukan Kai. Kai melepaskan pelukannya dan menatap Hyeri, tepat di bola matanya.
“Kim Jongin? Kai?” Kata Hyeri.  Hyeri memasang ekspresi yang sama saat pertama kali ia bertemu dengan Kai. Ia mencubit pipinya sendiri berkali-kali.
“Apa kau benar-benar Kim Jongin? Ish! Hyeri kau berpikiran apa sih? Mana mungkin dia kemari” Kata Hyeri dan Ia  mengetuk kepalanya sendiri, bahkan mengucek matanya berkali-kali. Namun, sosok Kai tidak menghilang, ia tetap berada di depannya. Berdiri sembari tersenyum dan memegang erat buku diary miliknya.
“Kau masih belum merasa aku nyata?” tanya Kai. Hyeri malah membeku, tak bisa berucap apa-apa. Kai menarik leher gadis itu dengan lembut kemudian mencium bibir tipisnya.
“Kim…Jongin menciumku?” Hyeri terperangah. Kai terkekeh geli melihat ekspresi gadis itu, benar-benar ekspresi seorang fangirl!
“An…annyeong! Jongin-ssi” Hyeri menunduk malu. Kai lagi-lagi tersenyum, perasaannya tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata. Penantiannya selama tujuh tahun tak sia-sia, gadis itu kini ada di hadapannya.
“Saranghae, Hyeri-Ah” Kai akhirnya mengatakan perasaan cintanya itu pada seorang fangirlnya, Oh Hyeri.
“Hah? apa kau bercanda, Jongin-ssi?” Hyeri benar-benar terkejut sekaligus bingung, walaupun hati terdalamnya merasa sangat bahagia.
“Jika aku bercanda, untuk apa selama tujuh tahun ini aku menunggu kehadiranmu, HY? Jika aku bercanda, kenapa aku mau memakai kalung ini? Jika aku bercanda, kenapa aku berani menciummu?” Kata Kai, Hyeri pun Langsung menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, ia terkejut sekaligus bahagia mendengar pengakuan Kai. Jika saja ini mimpi indahnya, Hyeri tidak akan pernah mau bangun. Namun, ini semua bukan mimpi. Ini kenyataan.
“A..apa aku masih menjadi idolamu? Apa kau mencintaiku?” tanya Kai ragu, ia takut jika mendengar sebuah penolakkan dari gadis yang ia nanti selama tujuh tahun ini.
“Kau selalu menjadi idolaku, Jongin-ssi. Setiap malam di asrama, aku memikirkanmu, bertanya-tanya apa yang sedang kau lakukan. Bagaimana kau masih bisa bertanya seperti itu? Tentu saja, aku mencintaimu” Senyuman Hyeri semakin mengembang, ia bahagia bisa bertemu dengan Kai lagi
“Maksudku..cinta yang sesungguhnya” Tanya Kai Ragu.
“Jawabannya, Iya. Aku mencintaimu bukan hanya karena kau adalah idolaku. Karena, aku jatuh cinta pada kali pertama aku melihatmu. Saat itu, musim gugur, satu tahun sebelum boyband bernama EXO didebutkan, aku melihatmu di halte bus, sendirian. Kemudian, seorang namja yang memakai baju oranye menghampirimu, mengajakmu pergi entah kemana.
Dari saat itu, aku mencintaimu, tawamu sangat manis. Kau tampan. Dan satu tahun kemudian, kau tiba-tiba muncul sebagai seorang idola. Itulah mengapa aku selalu mengambil fotomu, itulah kenapa aku selalu tersenyum saat melihatmu dan kaulah yang membuatku kembali ke Korea dan kembali mengunjungi tempat ini. Karena, aku mencintaimu sejak awal” Kata Hyeri, Hyeri pun meneteskan air matanya, ia ingat semua kenangannya sebagai fangirl fanatic Kai. Ia selalu berharap Kai menoleh padanya, ia selalu berharap Kai mengenalnya. Namun rasanya, Kai terlalu jauh untuk ia raih.

~Kai Prov~
         Aku ingat saat itu. Hari itu Kyungsoo-hyung ulang tahun, Sehun mengajakku untuk membeli kado. Hari itu aku belum mengenalmu, Hyeri. Tapi, aku melihat sekilas sosokmu.
“Jadilah kekasihku” aku menarik Hyeri ke dalam pelukannya. Mengusap lembut rambut halusnya. Hyeri mengangguk, Dia membalas pelukanku yang sangat erat ini.
 ~Kai Prov END~

Kini, Kim Jongin yang selalu terlihat jauh untuk ia raih mendekapnya dengan erat. Kai melepaskan pelukannya, ia menatap dalam sepasang manik mata indah milik Hyeri. Kemudian, dengan gerakan lembut ia mencium bibir tipis milik Hyeri. Menyalurkan seluruh rasa cintanya, seolah memberitau Hyeri, bahwa dirinya hanya milik Kim Jongin seorang.
       We kiss under the snowfall, and I feel under your spell, Saranghae, Kim Jongin.
            Here we are, under the snowfall. Here we are, we meet in this place again, like our first meeting, Saranghae, Oh Hye Ri.
Mereka bergandengan tangan, berjalan berdua di bawah hujan salju. Menyusuri tepian Sungai Han yang menjadi saksi kisah cinta mereka.

-----------------------------------------------
(END)


Cieee Bagaimana FFnya ? Kurang bagus ya ? Maaf  Nde^^ Baru kali ini buat ;)
Jangan lupa koment nde ;)