Title : Sad Ending
Author: Oh Hyeri / Elvani Oktavia
Length : Oneshoot
Genre: sad/romance *maybe
Main Cast : Kim Jong in ( Kai ) , Oh Hyeri (You) , Other Cast
---------------------------------------------------------
Ahhh/? Akhirnya FF Ke-2 ku Jadi Juga .. heheh *Nyengir , Tolong yaaa jangan plagiat karena ff ini murni dari pikiranku sendiri
dan jangan ngebash ya ini Cuma jadi seru seruan aja lah =D. Ff ini gak
tau bagus gak tau jelek, aku tidak bisa menentukan Cuma kalian lah yg
bisa #ceillaaahh yaudah deh ya, langsung we~ cekidot~. Bila ada kesamaan
judul itu wajar, karena dalemnya yg beda (?) #abaikan Maaf ya kalau
kata katanya masih labil ya(?) maksudnya berantakan, mohon maaf yee =D
udh lah langsung~.
----------------------------------------------------------
~Hyeri POV~
Pagi ini aku sangat tidak enak badan, entah kenapa, mungkin aku belum
melihat seseorang yg aku kagumi dan aku sayangi, kemana dia? Aku harap
dia datang ke sini, ke kelas Jepang, ahh~ dia kan tidak ikut kelas
Jepang-.-.
“Annyeonghaseyo~” sambut Dosen.
“ne annyeong..~” jawab murid-murid.
“kita mulai saja…”
Hem.. malas sekali, rasanya aku ingin keluar dan aku menikmati suasana luar, aku tidak bersemangat sekarang.
Ceklek~
“Mianhe… aku terlambat” sahutnya. Dia??!!
“ne, silahkan duduk”
“kamsahamida”
Dia berjalan dan duduk di sebelahku, aku tersenyum sedikit, omo…
jantungku sangat bersemangat(?). Dia Kim Jong In di panggil Kai, dia
adalah kekasih pujaanku, dia tampan, baik, kece badai, omo… pokoknya aku
sangat suka padanya, dari pertama aku masuk kampus ini, aku tertarik
melihatnya terus.
***
Huh~ akhirnya selesai juga, 4 jam di dalam sana membuatku mual tapi
ada seseorang yg aku kagumin di sana jadi rasa mualnya hilang .
“hey…mian… ini bukumu?” tiba tiba seseorang namja yaitu Kai menepuk bahuku, aku langsung berbalik dengan salah tingkahku ini.
“oh.. ne, gomawo” unjurku. Aku langsung mengambil buku itu yg berada
di tangan Kai, mimpi apa aku semalam, sepertinya hari ini aku tidak sial
dan hari ini full aku bertemu dengan nya langsung. “kau baru masuk
kelas Jepang ya? perkenalkan aku Oh Hyeri” unjurku.
“ne aku baru saja masuk, aku Kai” aku sudah tau kalau kau itu Kai.
“aku senang sekali bisa berkenalan denganmu” unjurku dengan tersenyum
lebar, dan didalam hatiku aku lebih senang kalau kau bisa menjadi milikku seutuhnya.
“aku juga senang berkenalan denganmu, aku bisa dong minta ajarin
bahasa Jepang padamu, kau kan sudah lama mengikuti kelas jepang ini”
“ne, dengan senang hati aku mengajarkanmu bahasa jepang, setiap hari setiap menit setiap detik aku siap untukmu." Kataku .
“gomawo, oh ya, aku harus pergi, karena aku masih ada kelas lagi,
lain kali aku mau ngobrol lebih jauh lagi, gomawo atas waktunya, paaii~”
Kaipun pergi dariku. Walaupun sebentar tapi aku senang bisa bicara
denganmu, tapi kenapa waktu cepat berlalu.
***
Aku langsung masuk ke perpustakaan dengan membawa 1 buah tempat
bekal, aku membuatkannya Shusi, apa dia suka shusi buatanku ini, aku
kasih tidak yaa?aku malu, ini terlalu sederhana, aku tidak akan kasih.
“haii Kai” sapaku pada Kai yg sudah menunggu dari tadi.
“haai, duduk dulu” tawarnya.
“gomawo” aku pun duduk, tiba tiba, Kai melirik tempat bekalku, omo… jangan sampai dia tahu.
“kau bawa apa?”
“ne? Ahh~ aku tidak bawa apa-apa” jawabku dengan gugup.
“aku lihat ya” Kai menarik bekalku langsung, omo… aku malu sekali.
“waahh~ kelihatanya enak sekali, boleh aku coba?” Kata Kai.
" coba? Anii~~ pastinya
rasanya aneh.tapi…. aku tidak yakin dengan rasanya” unjurku
“ini pasti enak, lagian aku belum sarapan pagi ini, pas sekali kau
bawakan makanan” tanpa babibu Kai segera memakan shusi buatanku itu, dia
terlihat lahap memkannya, aneh sekali, dia suka shusi buatanku itu?
“apa itu enak?” tanyaku.
“waahh~ rasanya enak sekali, lain kali kau bisa kan buatkan shusi
seperti ini lagi untukku? Ini benar-benar enak” sepertinya dia jujur
dengan masakan buatku ini.
“ne, pastinya aku akan membuatkannya lagi” jawabku dengan gembira.
***
Tengterenengtengtengreneng~ suara piano? Siapa yg lagi memainkan
piano di malam hari ini? Sangat bagus sekali, aku penasaran siapa yg
memainkannya. Aku buka sedikit pintu itu, aku diam-diam masuk ke ruang
kesenian ini, Kai?? Itu Kai??.
“Kai-ssi….!” teriakku. Dia menoleh dan berhenti memainkannya.
“Hyeri?? Kenapa kau ada di sini?” tanyannya kebingungan.
“tadi aku mendengar suara piano dari luar, aku penasaran siapa yg
lagi memainkannya di malam hari, eh ternyata kau yg lagi memainkannya,
sangat bagus” Pujiku.
“ahh~ kau itu bisa saja memujiku” jawabnya dengan malu malu, ihh kau
tau kalau kau malu malu itu sangat cut~ omg~ aku semakin suka denganmu.
“kau tidak pulang? Kenapa kau masih di sini dan bermain piano?” Tanyaku.
“aku sering bermain piano di malam hari, tentunya di sini, karena
kalau jam kelasku pulang malam aku selalu menyempatkan waktu dulu untuk
bermain piano di sini, entah kenapa aku lebih suka bermain piano di
malam hari” Jawabnya.
“aku baru lihat kau bermain piano sekarang, oh ya, aku sering melihat
mu kalau kau tampil bermain piano, aku suka kau bermain piano” Ujarku
“gomawo, hem… sini biarku ajarkan bermain piano” unjurnya.
“tapi aku sama sekali belum bisa”. Tanyaku dengan nada pelan.
“tidak apa, aku ajarkan, kajja” . Kata kai.
Kai menarik tanganku dan aku langsung duduk di sebelahnya, aku
menatap wajahnya yg mais, sepertinya aku beruntung sekali bisa duduk
dekat dengannya.
Satu demi satu Kai mengajarkanku bermain piano, kau tau Kai aku tidak bisa berhenti tersenyum.
“Hyeri-ah~..” panggilnya
“ne” jawabku singkat
“besok kau ada acara? Aku mau mengajakmu jalan-jalan, kau bisa?” ujarnya.
“ne aku mau, lagian besok kan libur, aku tidak ada acara sedikitpun, aku mau Kai” jawabku dengan semangat .
“yasudah, besok aku tunggu di sini jam 10pagi” Kata kai.
“ne aku akan datang” Tanyaku akhirnya . Aku pun berkata dalam hati dan tersenyum lebar *yess akhirnya kai mengajakku jalan2 .. ahhh/? inilah yang gue tunggu2... * .
***
~Hyeri POV END~
~Author POV~
Hyeri dengan sabar menunggu Kai di sini, Hyeri sangat senang di ajak
jalan-jalan dengan kekasih impiannya itu. setelah 2 menit Hyeri menunggu
datanglah Kai dengan gaya cesual.
“Kajja~” unjur Kai.
“hem.. memangnya kita mau kemana?” tanya Hyeri yg kebingungan.
“nanti kau tau, kajja~” Kai menggenggam tangan Hyeri dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.
Sesampainya, merekapun keluar dari mobil, ekspresi Hyeri berubah setelah melihat tempat ini.
“waahh~ sangat indah” unjur Hyeri dengan terkagumkagum.
“lebih indahnya saat malam hari, lampu lampu yg menyala akan memper indah bukit ini, kau suka tempat ini?” Tanya Kai.
“ne, aku sangat suka, kenapa kau ajak aku ke tempat seperti ini?” Jwab Hyeri
“aku ingin kau tau tempat yg indah, kau bisa datang ke sini setiap waktu, aku ingin tempat ini berkesan untukku” Kata kai.
“kau tepat sekali memilih tempat yg sangat indah” Puji Hyeri
“aku selalu datang ke sini kalau aku lagi sendiri, bahkan aku ingin
tetap di sini aku selalu berdoa, semoga saja aku bisa melihat tempat ini
lagi” Ucap Kai.
“memangnya kau mau pergi?” Tanya Hyeri ragu.
“mungkin saja… oh ya, kita jalan-jalan yuk, kajja~” Kai menarik tangan Hyeri dan pergi meninggalkan tempat itu.
~Author POV END~
~Hyeri POV~
Seharian ini aku bahagia sekali, bersenang-senang bersama, bermain
bersama, tertawa bersama, kau tau apa yg ada di pikiranku sekarang Kai?
Di pikiranku sekarang hanya ada kebahagiaan, apakah suatu saat aku bisa
memilikimu?.
“Hyeri-ah…~ aku antarkan pulang ya” tawarnya.
“apa tidak merepotkanmu?” jawabku
“aku sama sekali tidak kerepotan, aku yg ajak kau pergi dan aku juga yg harus membawamu pulang sampai rumah” Ucap kai
“ne.. gomawo, aku sangat senang hari ini, sekali lagi gomawo” Kataku.
“memangnya kau saja yg senang, aku juga, kajja kita pulang”Ucap kai.
lagi lagi
Kai menggenggam tanganku, apa ini pertanda bahwa di mulai menyukaiku?
Aku harap seperti itu, tapi apa dia mau denganku?.ahh kayaknya tidak deh ..
~Hyeri POV END~
~Kai POV~
“paii~ paii~.. aku pulang dulu” pamitku pada Hyeri. Huh… melelahkan tapi mengasyikan, aku harap aku bisa bermain bersamanya.
Omo… kenapa dengan kepalaku ini, rasa sakit ini muncul lagi, kenapa
rasa sakit di kepalaku ini tidak mau hilang, apa yang akan terjadi lagi
denganku ini?.
***
Sangat pagi sekali aku datang Ke rumah sakit yg biasa aku kunjungi,
aku sengaja datang pagi karena nantinya aku akan menjemput Hyeri, aku
tidak mau mengecewakannya.
Aku perlahan masuk ke ruangan dokter pribadiku, aku tersenyum, hai
rumah sakit, aku datang kembali, aku tahu apa yg akan dokter katakan
padaku, di saat ini juga. Aku berbicara sendiri layaknya seperti orang gila XD.
Beberapa menit aku di periksa oleh dokter pribadiku, dengan wajah yg
mengartikan sesuatu akan terjadi padaku, aku tau apa yg akan dokter
katakan, aku siap mendengar untuk itu tapi aku tidak siap bahwa aku akan
pergi.
“tuan Kai, mianhee… penyakit itu kambuh lagi pada dirimu… kangker
otak itu datang lagi…”Kata Dokter pribadiku,
" benar saja… penyakitku ini tidak akan sembuh. ini bukan salahmu…” jawabku dengan dingin.
“aku sudah bilang, kau harus terus cekup ke sini, aku tau pasti obatmu habis?” Katanya.
“obat tidak bisa menyembuhkanku, kelihatannya sekarang aku sangat
buruk, malah aku lebih buruk sekarang, ada atau tidaknya obat aku tetap
akan seperti ini” jawabku dengan berani.
“aku kasih obat untukmu agar rasa sakit itu berkurang, kau itu keras
kepala sekali, aku kasih obat lagi untukmu, habiskan lah….” aku hanya
melamun dan memikirkan ini semua, di pikiranku terbayang Hyeri, entah
kenapa ada Hyeri di pikiranku.
“habiskan lah obat ini, ingat! Kalau sudah habis, kembali padaku dan
ini surat untumu, aku harap kau mau ya” aku mengambil resep obat itu dan
surat itu, aku tau apa yg ada di dalam surat itu, tanpa babibu aku
langsung keluar.
Kakiku perlahan melemas, aku terjatuh di lantai, kenapa hari ini aku
begitu sangat lemah, sepertinya hari ini aku tidak semangat, aku putus
asa, aku tidak bisa apa apa sekarang ini, aku harus apa? Aku hanya bisa
menahan? Ya itu sangat cukup untukku.
***
Aku tiba di depan rumah Hyeri, dengan membawa setangkai mawar merah di tangganku ini.
“Hyeri-Ah~” panggilku.
“Kai? Kajja kita ke kampus” unjurnya.
“untukmu..” kasihku bunga mawar yg tadi aku pegang, dia tersenyum gembira saat aku kasih dia bunga.
“waahh~ gomawo Kai, kau tau dari mana aku suka bunga mawar merah? Kau memata matai aku ya?” Ledeknya
“hahah, aku tau karena aku punya kekuatan super” unjurku dengan
bercanda, melihatmu tersenyum saja aku sudah bahagia Hyeri, itu membuatku
semagat kembali.
“kau itu bisa saja, kajja kita ke kampus” tawarnya.
“boleh, kajja” aku menggenggam tangannya yg kecil dan lembut,
sepertinya aku nyaman denganmu, tapi apakah aku boleh memilikimu lebih
dari ini? lebih dari teman dekat?.
***
Siang ini cukup cerah, aku mampir kebukit yg aku namai Green Hill
yang artinya bukit hijau. Aku tidak sendiri, pastinya ada Hyeri yg
menemaniku kapanpun.
Aku duduk di rumput rumput hijau ini, angin yg sangat sejuk dan bau
rumput yg wangi, aku menikmatinya, begitupun Hyeri , Hyeri yg tengah
bersender di pundakku dan sepertinya dia juga menikmatinya.
“Hyeri-ah~…” panggilku.
“ne?” jawabnya.
“mungkin kedengarannya ini sangat aneh, tapi…. apakah aku pantas mencintamu?” Jawabku berani
“MWO?” Hyeri tiba tiba langsung duduk dan menatapku kaget.
“waeyo?” Tanyaku ragu
“ani~… kau mencintaiku?” Jawabnya
“hem… bisa di bilang seperti itu…”” Ucapku akhirnya
***
~Kai POV END~
~Hyeri POV~
“ani~… kau mencintaiku?” Tanyaku dengan jantung yang bergetar/?
“hem… bisa di bilang seperti itu… tapi apakah aku pantas?” Jawabnya akhirnya.
“ne, kau sangat pantas, saraghae~” Ucapku
“gomawo, nado saranghae, tapi.. mianhee aku mencintaimu” Kata kai.
“untuk apa kau meminta maaf karena kau mencintaiku? Aku ingin jujur
padamu, dari dulu aku memang suka padamu, mungkin bagiku itu hanyalah
mimpi, tpi saat ini mimpi besarku terwujud, aku sekarang bisa dengan mu,
gomawo kau mencintaiku” unjurku, aku ingin tau seberapa besar aku
mencintaimu.
“ne… dan gomawo juga, kau membuatku semangat untuk melakukan apapun, dan karena mu, aku bisa seperti ini” unjurnya.
“ne aku pun” Kai… aku mohon padamu, tetaplah bersamaku.
***
Suka duka sudah kita lewati 8bulan ini, yaa.. aku dan Kai, tidak
terasa waktu begitu cepat sekali berganti, dan sampai sekarang aku tidak
menyangka bahwa aku akan memiliki Kai, ya aku selalu berfikir seperti
itu.
“Chagi-ya~… kita ke pantai yuu~ kajja” tawar Kai yg bersemangat.
“sekarang?” jawabku singkat
“ne, kapan lagi, kajja~” rangkul Kai padaku.
"Ayo .. " Jawabku
Aku dan Kai pergi ke pantai, waahh~ dia selalu mebuat sesuatu menjadi indah.
***
Kita berjalan di pasir pasir putih dan suara ombak, Kai merangkul pundakku dengan hangat.
“Kai-Ssi… waktu itu begitu cepat ya, sampai sampai kita tidak terasa 8 bulan bersama” unjurku.
“ne, waktu itu sangat cepat berlalu” jawabnya
“aku mau denganmu selamanya, Kai… tetaplah di sini denganku, kita
bisa membuat keluarga yg indah dan hangat memiliki anak anak yg lucu,
sepertinya kita akan bahagia” unjurku dengan menghayati.
“ya… aku juga ingin seperti itu, tapi kalau tidak?” Jawabnya.
“aniyo~ kau tidak boleh bicara seperti itu, aku yakin, kita akan seperti itu” unjurku dengan tersenyum.
“aku harap juga seperti itu..” CUP~ tiba tiba Kai mencium pipiku
sekilas, Kai langsung lari sambil tertawa, aku tersenyum gembira.
“yaaaa Kaii!! Tungggu aku!!” teriakku, aku langsung menyusulnya.
~Hyeri POV END~
~Kai POV~
Aku berlari dan berlari, BRUUKK seketia aku lemas, aku merasakan
sakit di kepalaku ini muncul lagi, aigo… ini tidak boleh terjadi, Hyeri
tidak boleh mengetahuinnya.
“Kai? Kau… kau.. kenapa?” tanya Hyeri yg panik.
“anii~ aku tidak apa apa, tadi aku hanya terjatuh” jawabku berbohong, aku masih menahan sakit di kepala ini.
“benar? Omo.. hidung mu berdarah? Kau kenapa Kai? Kau sakit? Kita
kerumah sakit saja sekarang” Unjur Hyeri sangat panik dan gelisah.
“ahh~ ini sudah biasa aku alami, tidak apa, kau tidak usah kahwatir padaku, yasudah, kita istirahat saja, kajja…” tawarku.
“ne… kau tidak apa apa kan?” Tanyanya panik
“ne, kau lihat aku baik baik saja? Darah ini hanya biasaku alami,
nanti juga tidak keluar lagi, kajja” langsung saja aku menarik Hyeri
untuk pergi dari pantai dan langsung ke penginapan.
***
Hari sudah semakin gelap, Hyeri yg sudah tertidur dikamarnya dan aku
masih menahan rasa sakit ini, aku menuju dapur untuk mengambil segelas
air putih untuk meminum obat obatku.
Aku meminum obat obat itu satu persatu dengan menahan rasa pait dan
sakit, sampai kapan aku seperti ini? sepertinya tidak akan berhenti. Aku
menuju kamarku dan aku langsung duduk di atas ranjang, pikiranku kosong
sekarang, semakin hari semakin rasa sakit ini datang menyerang tubuhku,
tapi hanya Hyeri yg bisa membuat sakit ini semakin berkurang.
Aku menggambil sebuah tas ranselku, tiba tiba jatuh sebuah amplop
coklat yang lumayan besar itu, ahh~ aku tau surat itu. Surat itu surat
pemberian dokter pribadiku untukku, sampai sekarang aku belum
membukanya, aku tau apa isi surat tersebut, aku muak dengan surat itu.
Aku menuju kamar Hyeri, terlihat Hyeri sangat nyenyak, aku berjalan
menghampirinya yg sedang tertidur pulas, aku duduk di sampinya
“Hyeri-ah…. bagaimana kalau waktunya sudah tiba? Kau bagaimana? Mianhee…”
kataku dengan nada pelan, aku mengecup keningnya, air mata ini jatuh
seketika, kenapa aku begitu lemah dengan semua ini? aku harus kuat demi
kau Oh Hyeri.
***
“Kai-yaa~~!…” teriak seseorang. Mwo? Siapa yg teriak di pagi hari?. Aku terbangun dan mencoba duduk, Hyeri?
“yaaaa! Hyeri?” tanyaku kaget melihatnya sudah di depanku.
“kau harusnya bangun, aku sudah membuatkanmu sesuatu yg enak” unjurnya.
“sesuatu yg enak?” Tanyaku dengan tatapan yang kosong.
“ne… kau harus coba~ Kajja!!” Hyeri langsung menarik tangganku untuk menuju ruang makan.
Aku segera duduk di meja makan, dan Hyeri membawakanku sebuah sup kesukaanku, waaahh~ hebat sekali.
“untukmu, untuk yg tercinta” kasihnya padaku.
“waahh~ pasti enak rasanya” pujiku
“pasti enak dong, siapa yg bikin dong” jawabnya dengan pd
“kalau sup ini tidak enak kau harus menciumku, bagaimana? Setuju?” Candaku
“Mwo?” Jawabnya dengan nada kaget.
“kau takut? Aku yakin rasa sup ini tidak enak” Ledekku
“anii~~ rasanya pasti enak, baiklah aku setuju” Jawabnya akhirnya
Aku mencoba rasa sup buatan Hyeri, yang katanya enak itu. Aku cicipi
rasa sup itu…. hem… enak sangat enak, waahh~ dia sangat pandai memasak.
“bagaimana enak bukan?” Kata Hyeri dengan gugup
“hem…. sangat tidak enak, sekarang cium aku” unjrku sambil menyodorkan pipiku.
“aahh~ curang, rasa sup ini sangat enak, kau curang” unjur Hyeri yg kesal.
“anii~ menurutku itu rasa yg buruk, ayo… perjanjian tetaplah perjanjian” Kataku
“Mwo? Aku tidak mau kau licik” kesalnya, aku tertawa gembira, kau itu
lucu sekali Sura. CUP~ aku langsung mencium pipinya yg gemas itu.
“saranghae Hyeri~” ucapkku dengan tersenyum.
“nado saranghae~” jawabnya, Hyeri-ah… tetaplah tersenyum seperti itu.
***
Aku menunggu seseorang teman dekatku di sebuah caffe, tak lama aku menunggu Hyunrin teman yang aku maksud itu datang.
“Hyunrin-ssi~..” panggilku.
“hai Kai, waahh~ lama sekali tidak berjumpa” jawabnya dengan rasa gembira.
“ne lama sekali, kau tau aku sangat rindu padamu” ucapku.
“ne akupun, bagaimana kabarmu?” katanya
“aku masih seperti ini” jawabku
“sepertinya hari ini kau sangat buruk? Kau sakit?” tanyanya
“setiap saat aku seperti itu” jawabku lesu.
“waeyo? Kau sangat keras kepala” lirihnya.
“aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang, aku hanya bisa menunggu waktu nya tiba”
“kau kenapa hah? Kau membuat hatiku sedih, sudahlah kau harus kuat”
“aku kuat karena nya, karena Hyeri”
“Hyeri? Siapa dia? Yeojachingumu?”
“ne, kau tau dia adalah penyemangat hidupku, dia adalah seseorang yg
membuat rasa sakitku hilang, dia yg membuat air mataku ini terjatuh
terus karena aku tidak mau melepaskannya, aku harus segera
melepaskannya” jawabku dengan lesunya.
“Kai-ya… apakah Hyeri tidak tahu penyakitmu?”
“tidak sama sekali, aku tidak mau dia sedih mendengar kesakitan yg
aku rasakan, aku hanya ingin aku saja yg merasakannya jangan dia”
“dan aku tau kau tidak ambil tawaran untuk oprasi?”
“untuk apa aku oprasi kalau nantinya sia sia, aku hanya ingin menunggu”
“kau harus coba, sampai kapan kau mau merasakan sakit itu?”
“sudahlah! Hari ini aku tidak mau membahas penyakitku ini! jangan
paksa aku untuk melakukan hal tersebut, sudahlah!!” aku pergi darinya
karena aku sangat kesal.
***
~Kai POV END~
~Hyeri POV~
Teneneng/? , suara Hpku terdengar jelas .. Terlihat kalau ada sms masuk .. tanpa babibu aku langsung membuka tanpa melihat siapa yang mengirim pesan dari aku.
‘Hari ini aku sedang ada perfom bermain piano, datanglah dan semagatkan aku di sini, aku menunggu mu~ saranghae’
Sms dari Kai, dia perfom? Waahh~ aku harus datang segera dan menyemangatinya.
>>
Aku sampai di gedung tempat Kai perfom piano, aku duduk di paling depan, aku tidak sabar melihat dia bermain piano.
Tak selang beberapa menit, acara di muali, datanglah Kai dari belakang gorden dan segera duduk dan bermain pianonya.
Alunan launa piano yg indah dan merdu membuatku merasa senang, ya itu
lah Kai, aku menyuakinya berawal dari aku melihatnya di ruang musik
sedang memainkan alunan ini, sama persis yg aku dengar, Kai itu membuat
segalanya indah untukku.
Akhirnya selesai, aku berdiri dari atas kursi dan langsung menepuk
tangan, Kai tersenyum padaku, baru saja aku mau menghampirinya tiba tiba
Kai terjatuh pingsan, aku panik dan apa yg harus aku lakukan? “
Kai-ssi…. kau kenapa? Sadarlah” unjurku sampil menepuk pelan pipinya.
>>
Aku segera membawanya ke rumah sakit, aku sangat gelisah, apa yg
terjadi dengannya? Kau kenapa Kai? Dokter pun keluar dari ruangan itu.
“Kai bagaimana? Apakah dia baik baik saja?” tanyaku panik. Dokter hanya tersenyum.
“dia baik saja, kau bisa masuk” unjur dokter. Tanpa babibu aku langsung masuk ke dalam dan bertemu Kai.
Kai yg tengah bersender di atas ranjang dengan muka yg pucat, sepertinya di kelelahan.
“Kai-ssi! kau membuatku sakit jantung” unjurku yg kesal.
“mianhee membuatmu menjadi sakit jantung, sepertinya aku kelelahan” unjurnya.
“kau baik baik saja kan?”
“apa kau tidak lihat aku baik baik saja?”
“sepertinya kau tidak baik, kau sangat pucat”
“aku sudah bilang aku hanya kelelahan saja”
“kau kenapa bisa seperti ini? kau lupa makan? Kau harus banyak makan, aku bisa memasakanmu setiap hari kalau kau mau” tawarku.
“gomawo… kau sudah memberiku lebih”
“tidak apa apa, aku senang, karena aku mencintaimu….”
“kau sudah banyak memberiku yg indah, kau membuat hidupku berkesan”
“ahh~ kau itu, sudahlah jangan memujiku terus” Kai tiba tiba
menarikku kedalam pelukannya yg hangat, aku membalas pelukannya itu,
tetaplah seperti ini Kai.
***
~Hyeri POV END~
~Kai POV~
“ini sudah yg ke sekian kalinya aku bicara padamu Kai, tolonglah kau coba oprasi” unjur Dokter pribadiku itu.
“apa yg akan terjadi saat aku sudah di oprasi? Apakah aku masih hidup?”
“kau masih mempunyai 10% untuk berhasil”
“percumah saja aku oprasi kalau aku mati, sekarang aku hanya ingin menikmati hidupku ini dulu”
“apa aku harus kasih tau Hyeri agar kau mau oprasi?”
“Hyeri? Dokter tau Hyeri?” tanyaku dengan nada kebingungan
“Hyunrin datang kemari dan berbicara banyak padaku, dan aku memintanya agar Hyunrin membujukmu untuk oprasi”
“Hyeri tidak boleh tau, biarkan saja aku yg menjalankannya sendiri”
“kematian akan datang Kai, pikirkan baik baik”
“aku tidak peduli”
“bagaimana dengan Hyeri? Kau tidak memikirkan bagaimana hatinya?”ucap dokter
benar Hyeri. kalau aku tidak ada bagaimana dengannya? Dia akan sangat
sedih jika dia tau tentang ini, tuhan… apa yg harus aku lakukan sekarang
ini?.
“aku punya cara sendiri agar Hyeri bahagia… tapi bukan dengn aku” aku segera pergi dari rumah sakit.
~Kai POV END~
~Hyeri POV~
Siang ini Kai membawaku ke Green Hill dengan cuaca yg sangat sejuk.
“Hyeri-Ah~…” panggilnya.
“ne?”
“ada yg ini aku katakan padamu…. aku… aku… aku akan menikah..” unjurnya. Mwo? Aku sangat kaget Kai mengatakan hal tersebut.
“menikah? Maksudmu?”
“ne.. aku akan menikah, tapi bukan denganmu…”
“kau bercanda?”
“aku serius”
“katakanlah ini hanya bercanda… katakanlah Kai!!” tak terasa air mata ini mengalir.
“sebaiknya kau jauhi aku, aku akan pergi ke Amerika setelah aku menikah dengan yeojaku itu”
“kau jahat Kai!! Kenapa denganku? Apa yg salah denganku Kai?? Katakanlahh!” teriakku dengan meneteskan air mata ini.
“kau… kau pantas bahagia dengan yg lain bukan denganku!!”
“MWO? Waeyo?!!” Teriakku
“kau harus cari namja yg pantas denganmu!!” bentaknya,
Mwo? Apa dia serius? Aku sangat kecewa Kai!
“ok, kalau kau seperti itu, kau jahat Kai!! Kau jahaaaatttt!” aku
pergi darinya dengan menangis tersedu sedu, kenapa kau lakukan itu Kai?
Apa yg salah denganku?
***
~Hyeri POV END~
~Kai POV~
“kau harus cari namja yg pantas denganmu!!” bentaku.
“ok, kalau kau seperti itu, kau jahat Kai!! Kau jahaaaatttt!”
teriaknya dan segera pergi dariku. Aku terjatuh lemas, rasa sakit ini
muncul mianhee Hyeri… aku lakukan ini karena aku sangat mencintaimu…
mianhee…
Aku berjalan menuju mobilku, rasa sakit ini masih menempel di
tubuhku, aku sama sekali tidak bisa apa apa, aku menangis dan aku sangat
menyesal, aku sudah rasakan kematian akan datang, kau akan bahagia di
sana dengan orang lain.
***
Aku bertemu dengan Hyunrin di sebuah caffe tempat biasa aku bertemu dengannya, aku duduk dengan tidak bersemangat.
“kau kenapa Kai? Kau memikirkan sesuatu?” tanya Hyunrin yg membuyarkan lamunanku.
“aku sudah membuat Hyeri kecewa padaku” unjurku dengan muka lesu.
“Mwo? Waeyo?” Tanya hyunrin panik
“aku hanya ingin dia bahagia, itu saja, aku tidak mau Hyeri denganku,
karena aku tidak bisa membuatnya bahagia, karena orang seperti Hyeri
pantas dapatkan yg lebih dariku” jawabku.
“seharusnya kau jujur saja, kalau seperti itu terus Hyeri akan semakin tersiksa olehmu”
“untuk apa dia tau soal penyakitku ini yg ujung ujungnya akan berakibat kematian”
“kau memang keras kepala Kai”
Sepertinya aku mulai merasa sakit, aahh~ benar saja sakit kepala ini
kambuh dan… aigo… ini semakin sakit sekali, ahhh~ aku tidak boleh sakit
seperti ini tapi…. aku tidak kuat. Aku memegang kepalaku yg terasa
sangat sakit.
“Kai!! Mwo? Kau… kau kenapa? Ahh~ pasti kambuh lagi, kita kerumah sakit sekarang.
“aniyo~ tidak usah… aku…”
***
~Kai POV END~
~Hyeri POV~
Sudah 5 hari aku tidak bersama Kai, rasa sedih. Rindu, benci semua ada dalam pikiranku, aku ridu sekali dia.
Druuduuuttt…. hpku bergetar, aku langsung mengambil hpku yg berada di dalan celanaku, Kai? Dia meneleponku?
“yeoboseyeo? Kai??”
“mianhe… ini bukan dengan Kai tapi aku temannya, kau bisa datang ke Caffe sekarang ini?”
“untuk apa?”
“ada hal yg aku mau bicarakan padamu, lebih baik kita bertemu sekarang”
“ne~ aku akan segera ke sana”
>>
Aku sampai di Caffe yg di tuju, menemui seseorang, tak lama aku menunggu seseorang yeoja memanggilku.
“Hyeri-yaa!?”
“ne… aku Hyeri, kau siapa?” apakah dia calon yeoja Kai?
“aku… Shin Hyun Rin imida, panggil saya hyunrin ,aku teman baiknya Kai”jawabnya, teman baik Kai?
“kau bukan calon istri Kai?”
“Mwo? Maksudmu?”
“Kai bilang dia akan menikah dengan seseorang yeoja dan yeoja itu bukan aku”
“Kai bicara itu padamu?” tanyanya dengan kaget.
“ne, aku sangat kecewa pada saat itu, aku tidak mengerti, kenapa tiba
tiba dia mengatakan itu, dan biasanya hubungan kita itu biasa-biasa aja
tidak ada permasalahaan”
“mianhee Hyeri… tapi kau harus tau lebih tentang Kai, dia ada maksud
baik berbicara seperti itu padamu, mianhee…” unjurnya dengan tetesan air
matanya, Mwo? Kenapa dia? Maksudnya? Aku tidak mengerti.
“memangnya Kai kenapa? Apa yg salah dengannya?”
“aku akan mengajakmu ke seuatu tempat dan kau akan tau” Hyunrin
mengajakku ke sesuatu tempat yg katanya aku akan tau segalanya, hatiku
tidak enak rasanya, sepertinya ada sesuatu.
***
Aku dan Hyunrin sampai di tempat yg Hyunrin tunjukan padaku, rumah sakit? Mow? Kenapa kita ke sini?.
“kau mengajakku ke rumah sakit? Siapa yg sakit? Kai sakit?” tanyaku kebingungan.
“ne kau benar Kai sakit” jawabnya singkat.
“sakit? Dia sakit apa?”
“akan kutunjukan Hyeri…”
Dia mengajakku ke sebuah ruangan, aku melihat dari kaca pintu, aku
terkejut saat melihat Kai yg terkujur lemas di atas ranjang, lemah…
pucat… dan dia tertidur lemas… Kai? Kau… kau.. kenapa? Kau sakit apa?.
“MWO? Apa maksudnya ini semua?!!” tanyaku.
“kau tau kan sekarang Kai bicara seperti itu padamu, dia tidak mau
kau tau kalau Kai sakit, sakit parah yg berujung kematian…” Mwo?
Kematian?
“maksudmu apaaa?!”
“Kai… dia sakit kangker otak, kau tau dia koma 5 hari ini, Kai titip
pesan padaku, agar aku tidak memberi tahumu kalau Kai sakit, dia sangat
sayang padamu Hyeri…. dia sangat cinta… dia tidak mau kau ikut sakit…
seperti dia…” DEG~ rasa sesak di dadaku muncul, aku lemah tak berdaya,
rasanya aku tidak kuat berdiri, air mata ini menetes semakin banyak,
kenapa kau tidak memberi tahu aku Kai? Waeyo!!?.
“mianhee… aku membuatmu sedih Hyeri, tapi aku ingn kau tau betapa Kai mencintaimu Hyeri”
“aku… aku permisi dulu ne..” unjurku dengan pergi dari Hyunrin
.
Aku berlari dan keluar dari rumah sakit, aku sudah tidak kuat untuk
melihatnya ke sakitan, dia begitu lemah di sana, omo… kenapa kau harus
berbohong padaku Kai? Walaupun kau jujur, aku akan setia setiap saat,
aku mencintaimu bukan dari kekuaranganmu, kita harus bersama Kai, aku
mohon kau kuat ya.
***
(pagi hari)
Pagi sekali, aku datang ke rumah sakit untuk menengok Kai, aku menghampiri kamar Kai, aku mencoba masuk ke dalam.
Air mataku mulai membasahi pipiku, Kai yg tengah tertidur sangat pulas, apakah sebaiknya aku yg di situ? Bukan kau kai.
Aku usap lembut kepalanya “Kai-ssi… kapan kau sadar? Kau tidak mau
melihatku lagi? Katakanlah sesuatu padaku…” isakan tanggis ini menjadi
jadi, aku tidak kuat di sini dan melihatmu seperti itu.
Kakiku melemas, tubuhku terjatuh begitu saja di lantai, omo… apakah
aku harus mengalami duka? Aku belum sempat membuat dia bahagia, aku juga
belum sempat membuatnya tersenyum…. tuhan ku mohon jangan lakukan itu…
sebab aku sayang dia, aku tidak rela tak selalu bersama aku rapuh….
***
Aku pergi sendiri ke Green Hill dengan suasana tidak mendukung,
sedih… dan sedih yg kurasakan ini, sakit… ya… aku juga merasakannya,
apakah tempat ini menjadi kenanganku dengan Kai? Ya…. tempat ini membuat
semua berkesan.
Aku ingat pertama kali Kai ajak aku ke bukit indah ini, aku sangat
senang kekasih pujaanku mengajakku ke sebuah tempat yg indah, aku sangat
senang Kai bisa bersamamu terus, tapi mungkin sekarang berbeda… aku
yakin kau kuat dan kita bisa ke tempat ini setiap saat.
Aku belum tau apakah aku bisa tanpamu, dan aku juga belum tau apa yg akan terjadi denganku tanpamu…
***
Aku terburu-buru ke rumah sakit,kata hyunrin, Kai sadar, dan aku harus segera menemuinya.
Tanpa babibu aku langsung masuk ke dalam kamar Kai, dia sadar.. syukurlah… aku mengeluarkan air mata kebahagian….
“Kai? Kau sadar?” tanyaku. Dia tersenyum dengan sedikit lemas.
“ada apa denganmu Kai? Kau baik baik saja kan? kau harus kuat Kai” semangatku untuknya.
“Hye…Hyeri-Ah~… mian…hee…. aku telah… berbohong padamu…. aku tidak mau
kau kahwatir padaku, apalagi… kau sedih… mendengar aku sakit…. mianhee…
aku berbohong padamu… mianhe….” unjur Kai yg terbata bata.
“ne.. tidak apa Kai, aku mengerti, aku tetap mencintaimu Kai, kau harus kuat ya”
“sepertinya waktu sudah datang padaku… mian….hee…” Kai tersenyum
padaku, air mata ini menetes basahi pipiku ini, jikalau memang harus ku
alami duka sekarang, kuatkan hati ini untuk menerimanya…
“kau kuat Kai….”
“saaa…raaang..haa…eeee…" ucap terakhir Kai . Dan *tutttttt Suara Mesin untuk hidup sudah tidak ada untuk kai.
.MWO? K..A…I? air mataku menetes, Kai? Kau tiada?
“kau…kaa..uuu…. tidak… tidak… KAIII-SSIII!!” Aku mengguncangkan
tubuhnya aku harap dia hanya tidur, Kai…. jangan tinggalkan akuuuu!!
“mainhee…. Kai sudah pergi, kau bisa keluar sebentar” unjur dokter itu.
“ani…. aku tidak mau, Kai… kau bangun Kai… Kai kau harus tepati janjimu untuk bersamaku selamanya…..”
“Hyeri-ya… kau harus relakan Kai, dia akan senang di sana, percayalah…” kata dokter itu
“KAIIIIIII!!!” teriakku dengan isakan tangis
***
~Hyeri POV END~
~Author POV~
‘Hyeri-ah… tetaplah bersamaku…
kita bisa bertemu di tempat yg sangat indah di sana
mianhee membuatmu sedih dan menguras begitu banyak air mata
mainhe juga aku membuatmu sakit dan kecewa aku tidak bisa membuatmu bahagia,
kau harus mencari namja yg lebih dariku ini…
walaupun nantinya aku tidak bisa ada di sisimu lagi, aku ada setiap saat di hatimu
Saranghae Hyeri-ah…’
Surat yang diberikan Kai untuk Hyeri, Hyeri terus membaca ulang surat itu , setiap menit setipa detik, tetapi hasilnya nihil Hyeri selalu menangis dan belum bisa merelakan kepergian Kai.
***
Waktu begitu cepat berlalu… Hyeri belum bisa melupakan seososok
Kai, kenangan dia bersamanya membuat dia susah untuk melupakannya, terlalu
banyak kenangan manis di dalamnya.
Ini lah akhirnya, semua berakhir dengan menyedihkan, tak apa, mungkin
tuhan lebih sayang padanya, dia akan mencoba melupakan Kai tapi hyeri
akan selalu kenang kau… di hatinya… Selamanya~
~Author POV END~
-----------------------------------------------------------
(END)
----------------------------------------------------------
Gimana Nangis tidak ?? hehe maaf ya klo tidak nangis .. ini FF murni dari pikiranku kok ,,, Don't Cpy paste yeth.. dan maap kan juga klo ada typonya :v
Ditunggu saran dan kritiknya yaaa ...